close

Pencanangan Zona Integritas Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi, Dikti SIGAP Melayani

Jakarta – Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, meluncurkan pencanangan pelaksanaan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada Rabu (1/7).

Pencanangan Zona Integritas ini menurut Nizam merupakan suatu langkah konkret dan penting pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Ditjen Pendidikan Tinggi. Sebagai lembaga pemerintah, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dituntut untuk senantiasa meningktkan kualitas layanan dengan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat maupun para pemangku kepentingan.

”Integritas adalah salah satu hal yang harus ditegakkan di lingkungan pendidikan tinggi karena melalui pendidikan tinggi yang berintegritas akan terbentuk insan-insan berintegritas sebagai generasi unggul penerus bangsa,” papar Nizam.

Untuk mewujudkan layanan yang berintegritas, Nizam mengajak insan Ditjen Pendidikan Tinggi untuk melakukan perubahan pola pikir bagaimana memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Perbaikan tata kelola, penyederhanaan regulasi, dan penyelarasan program akan mendorong percepatan perbaikan kualitas layanan kepada masyarakat. Nizam juga mengingatkan bahwa kualitas sumber daya manusia juga berpengaruh pada kualitas layanan. “Layanan yang baik hanya dapat diberikan oleh sumber daya yang baik pula,” papar Nizam.

Bicara terkait WBK/WBBM, Nizam menjelaskan urgensi untuk melakukan perubahan bentuk layanan tatap muka secara langsung menjadi layanan-layanan berbasis teknologi. Intervensi penggunaan teknologi diharapkan dapat mengoptimalkan layanan dan mencegah peluang terjadinya penyimpangan/pelanggaran. Layanan dapat terselenggara dengan optimal, masyarakat pun dapat mengakses layanan dengan lebih mudah, transparan dan akuntabel.

Baca Juga :  Pencanangan Zona Integritas di Universitas Andalas, Plt. Dirjen Dikti Ingatkan Kampus sebagai Teladan Masyarakat

“Layanan akan menjadi bersih dengan mengurangi bentuk-bentuk layanan bertemu muka secara fisik. Layanan ini potensial terjadi penyimpangan, godaan, maupun gangguan yang tidak diinginkan. Layanan berbasis teknologi akan meningkatkan efisiensi dan juga menghindari terjadinya penyimpangan. Ini perlu kita wujudkan bersama,” jelas Nizam

Selain itu Nizam menjelaskan bahwa pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM juga dilakukan di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri. Nizam memaparkan bahwa pada tahun 2020 ini terdapat 14 PTN yang didorong untuk melaksanakan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM antara lain Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Riau, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Mulawarman, Universitas Tanjungpura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Sam Ratulangi.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani menjelaskan bahwa Zona Integritas merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas layanan publik. Pembangunan Zona Integritas melalui Reformasi Birokrasi ini dimulai dengan melakukan perencanaan, telaah, dan penyusunan peta jalan serta rencana aksi Reformasi Birokrasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi.

Baca Juga :  Tegaskan Pancasila dan Bahasa Indonesia Tetap dan Selalu Diwajibkan dalam Kurikulum, Kemendikbud Ajukan Revisi PP Nomor 57 tahun 2021

Lebih lanjut Paristiyanti menjelaskan bahwa terdapat tiga sasaran pembangunan Zona Integrita di Ditjen Pendidikan Tinggi antara lain terselenggaranya birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel dan penyelenggraan pelayanan publik yang prima. Untuk mewujudkan hal tersebut dibentuklah slogan “DIKTI SIGAP MELAYANI” sebagai sebuah visi bersama. “SIGAP merupakan akronim dari Senyum dan Semangat, Integritas, Gotong royong, Amanah dan Profesional,” jelas Paristiyanti.

Pada akhir arahannya, Nizam berharap bahwa nilai-nilai budaya kerja yang dibangun melalui motto DIKTI SIGAP MELAYANI dapat diinternalisasi oleh setiap insan di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi untuk mewujudkan layanan yang bersih, penuh senyum dan profesional kepada masyarakat. “Dengan DIKTI SIGAP MELAYANI, mari kita wujudkan Kampus Merdeka untuk generasi unggul dan Indonesia Jaya,” harap Nizam menutup arahannya.

Pencanangan Zona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dilaksanakan secara daring dan juga dihadiri oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktur Sumber Daya, Direktur Kelembagaan, serta pegawai di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi. (YH/MSF/FH/DZI/DH/NH)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan