Dua Tahun Berdiri, “Cukurin Indonesia” Semakin Maju Mengepakkan Sayap
Kampus ITS, ITS News – Terbentuk pada pertengahan tahun 2019, Cukurin Indonesia menjadi salah satu startup sukses buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Berawal dari tujuannya dalam menyelesaikan permasalahan antrean jasa cukur, menjadikan Cukurin Indonesia banyak diminati oleh para pelanggan maupun tukang cukur hingga membuat Cukurin Indonesia kini semakin berkembang dan eksis.
CEO Cukurin Indonesia Dimas Dzaky Alhadi mengungkapkan, selain menyelesaikan permasalahan antrean jasa cukur, Cukurin juga dibuat untuk meningkatkan taraf hidup tukang cukur. Oleh karena itu, Cukurin didesain menjadi aplikasi sociotechnopreneur yang memberikan peluang usaha bagi tukang cukur yang terkendala biaya dalam membuka gerai sendiri. “Dengan begitu, dari yang mulanya hanya 10 mitra kini Cukurin sudah mempunyai 397 mitra,” ungkapnya bangga.
Aplikasi yang dipasarkan secara luas sejak Juni 2020 tersebut kini semakin mengepakkan sayapnya. Mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS ini mengatakan bahwa selain mitra, pengguna aplikasi tersebut juga semakin bertambah banyak. Terbukti hingga saat ini, Cukurin Indonesia berhasil menyentuh angka 1.500 lebih pengguna aplikasi. Hal ini dikarenakan, Cukurin telah hadir di lebih dari 90 kota atau kabupaten di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Semarang, Denpasar, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, dan masih banyak lagi.
Dimas menjelaskan bahwa Cukurin Indonesia kini telah melakukan beberapa pembaruan. Hal itu tersebut dilakukan guna meningkatkan kepuasan bagi pelanggan dan keuntungan bagi tukang cukur. Pembaruan terdapat pada fitur pembayaran, dari yang hanya melalui pembayaran tunai kini dapat dilakukan menggunakan e-payment atau pembayaran elektronik.
Tidak hanya itu, mahasiswa angkatan 2017 ini menambahkan bahwa pembaruan juga terdapat pada adanya fitur jadwal untuk para mitra. Sebelumnya, para mitra tidak bisa mengatur jadwalnya sendiri. Hal ini membuat adanya bentrok antara jasa satu ke jasa selanjutnya. “Dengan adanya fitur ini, permasalahan bentrok yang dialami para mitra dapat terselesaikan,” imbuhnya.
Dimas menjelaskan, kini Cukurin Indonesia juga tengah merencanakan fitur-fitur baru lainnya seperti fitur galeri barber. Dalam fitur ini, mitra dapat mengunggah pencapaiannya berupa beberapa dokumentasi saat melayani pelanggan. Selain itu, adapula fitur promo dan cashback untuk para mitra dan pelanggan. Kedua fitur tersebut dinilai akan sangat menguntungkan, tidak hanya untuk mitra tetapi juga para pelanggan.
Dalam perkembangannya, Cukurin Indonesia juga kerap menorehkan beberapa prestasi. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah menjadi karya terpilih Indonesia Entrepreneur TIK 2019 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tidak puas sampai di situ, kini Cukurin Indonesia menjadi salah satu dari 50 startup yang lolos didanai dalam program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Setelah dinyatakan lolos dalam pendanaan ASMI, Dimas bersama kedua rekannya dari Departemen Teknik Informatika angkatan 2017, Darfi Sultoni dan Muhammad Rafi Fadhillah, sedang mempersiapkan Cukurin Indonesia menghadapi ajang tersebut. Persiapan yang dilakukan berupa menentukan target pengguna baru, target pelanggan, target transaksi, dan fitur-fitur baru.
Mahasiswa asal Pekanbaru ini berharap dengan lolosnya Cukurin Indonesia dalam ASMI ini dapat membuat timnya mendapat banyak ilmu dan relasi. Kedua hal tersebut kemudian akan menjadi bekal bagi tim dalam memperbaiki dan mengembangkan Cukurin Indonesia ke depannya. “Semoga Cukurin Indonesia akan tetap berkembang dan memberi kepuasan baik bagi mitra maupun pengguna,” pungkasnya penuh harap. (HUMAS ITS)
Sumber : its.ac.id/news