close

FSAD ITS Terus Tingkatkan Komitmen Raih Predikat Zona Integritas

Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD menjelaskan kesiapan FSAD dalam mendapatkan predikat Zona Integritas

Kampus ITS, ITS News – Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh  Nopember (ITS) kembali mengajukan Zona Integritas (ZI) sebagai respons terhadap kebutuhan kampus yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Dalam proses pengajuannya, Tim Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) memberikan arahan kepada tim FSAD, Selasa (20/02) dalam menjaga integritas dan kualitasnya sebagai lembaga pendidikan.

Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, menjelaskan bahwa guna mencapai target ZI-WBK/WBBM 2023, semua fakultas di ITS diharuskan untuk mengikuti program Pembangunan Zona Integritas melalui aplikasi terintegrasi yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Target yang telah ditetapkan ini merupakan bagian dari inisiatif reformasi birokrasi yang saat ini sedang giat dilaksanakan di lingkungan ITS.

Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, menjelaskan bahwa untuk mencapai target ZI-WBK/WBBM 2023, seluruh fakultas di ITS diwajibkan untuk mengikuti program Pembangunan ZI melalui aplikasi terintegrasi yang telah disediakan oleh Ditjen Dikti. Target yang dicanangkan ini termasuk ke dalam upaya reformasi birokrasi yang tengah digencarkan ITS.

Baca Juga :  UI Lantik Tiga Wakil Rektor Baru

Dalam perjalanan menuju pencapaian target besar tersebut, dosen Departemen Kimia ITS menjelaskan bahwa enam bidang perubahan menjadi poin kunci penentu ZI. Keenam bidang ini secara integral terintegrasi dalam perencanaan strategis ITS, melibatkan manajemen perubahan, penataan tata kelola, dan penataan sistem manajemen sumber daya manusia. Tidak hanya itu, tetapi juga merangkum pengawasan akuntabilitas kinerja dan upaya peningkatan kualitas layanan publik.

Dalam konteks manajemen perubahan, fokusnya adalah pada adaptabilitas dan responsivitas terhadap dinamika lingkungan. Penataan tata kelola berfokus pada efisiensi proses dan transparansi kebijakan. Sementara itu, penataan sistem manajemen sumber daya manusia menekankan pada pengembangan dan optimalisasi potensi individu.

Perwakilan FSAD mempraktekkan yel-yel zona integritas FSAD

Pengawasan akuntabilitas kinerja diarahkan untuk memastikan setiap langkah memiliki dampak yang dapat diukur dan dijelaskan. Peningkatan kualitas layanan publik mempertimbangkan umpan balik masyarakat dan efektivitas penerapan kebijakan. Dengan demikian, keseluruhan kerangka kerja ini mendukung upaya mencapai ZI di lingkungan ITS.

Program yang terus digalakkan semenjak 2020 lalu ini juga turut dibantu oleh tim Reformasi Birokrasi Ditjen Diktiristek dalam memperoleh predikat ZI tersebut. Upaya tersebut melibatkan peningkatan ketepatan administratif dan pelaksanaan kegiatan internal. Tentunya, langkah ini diambil untuk mengevaluasi dan menyempurnakan proses sebelum penilaian akhir yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (KemenPAN-RB).

Baca Juga :  Hebat, Empat Profesor ITS Masuk Top 2% Scientist in the World 2024

Disisi lain, Hamzah melanjutkan bahwa banyak tantangan yang turut menyertai dalam pelaksanaan ZI di FSAD ITS, antara lain seperti wabah Covid-19 yang menghambat proses dan mengubah budaya kerja bagi pemberi layanan. “Pola kerja yang baru harus terlebih dahulu ditanamkan bagi dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan amanahnya,” tambahnya.

Namun, berbekal dengan tekad yang kuat untuk meningkatkan integritas ITS, khususnya FSAD di mata dunia, Hamzah menjelaskan bahwa penerapan ZI menjadi langkah strategis. Ia berharap ZI dapat secara signifikan meningkatkan kualitas sumber daya di lingkungan ITS dan secara positif memengaruhi sekitarnya. Dalam visinya, Hamzah menggambarkan bahwa melalui pengajuan Zona Integritas, diharapkan pelayanannya dapat mencapai tingkat optimalitas yang lebih tinggi.

Seiring dengan semangat Hamzah untuk meningkatkan mutu dan reputasi institusi, penerapan ZI ini juga diharapkan dapat menjadi teladan dalam dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa integritas menjadi pondasi utama dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya ZI, hal ini tidak hanya akan membawa perubahan positif bagi ITS dan FSAD, tetapi juga dapat memberikan dampak positif lebih luas pada komunitas pendidikan tinggi secara keseluruhan. (HUMAS ITS)