Gelorakan Semangat Implementasi Kampus Merdeka, Ditjen Dikti Luncurkan Logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya

Kebijakan Kampus Merdeka perlu diimplementasikan secara baik dan kuat di lingkungan perguruan tinggi. Demi mengukuhkan semangat Kampus Merdeka tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) meluncurkan logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya pada Senin (14/9). Peluncuran logo ini berlangsung secara virtual melalui telekonferensi zoom dan kanal Youtube Ditjen Dikti yang dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang berkisar hingga 3.900 peserta.

Secara ringkas, kebijakan Kampus Merdeka yang telah diluncurkan pada Januari 2020 ini melingkupi sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan pembukaan program studi baru, kemudahan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH), dan pemberian hak belajar tiga semester bagi mahasiswa di luar program studi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 3, 4, 5, 6, dan 7 Tahun 2020.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan gagasan dari Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan insan yang berdikari, tidak bergantung pada orang lain, mampu merancang hari esoknya sendiri, serta menjadi insan yang berkebudayaan. Sehingga kebebasan mahasiswa untuk merancang masa depannya sendiri tidak terlepas dari kebudayaan timur yang menjunjung akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Bersaing dengan 130 Perguruan Tinggi dari 42 Negara' Intelligent Digital Campus' ITS Raih Penghargaan dari UNESCO

Lebih lanjut, Nizam menjelaskan perubahan sosial dan teknologi yang terjadi secara cepat mengakibatkan adanya sebuah ketidakpastian di masa depan. Untuk itu, implementasi kebijakan Kampus Merdeka menjadi kunci memerdekakan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk beradaptasi menciptakan masa depan mereka sendiri. “Cara terbaik menciptakan sebuah kepastian di masa depan yaitu dengan menciptakan hari esok, menciptakan masa depan, dengan cara membuka kampus dengan dunia kerja dan dunia nyata,” ucapnya.

Melalui logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya ini, Nizam mengajak para pemangku kepentingan dan mahasiswa di perguruan tinggi untuk melihat masa depan secara berbeda. Menurutnya, sekat-sekat antara institusi, fakultas, bahkan program studi harus diruntuhkan. Karena permasalahan di dunia nyata semakin kompleks dan membutuhkan interaksi antar program studi, antar dunia kerja dan dunia nyata agar dapat memberikan solusi yang tepat dan relevan.

“Logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya tidak hanya sekadar logo, tetapi semangatnya yang harus kita bawa, memerdekakan diri kita untuk meruntuhkan tembok antar institusi, dunia kerja, dan dunia nyata. Sehingga perguruan tinggi dapat menjadi mata air bagi industri, pembangunan masyarakat, pembangunan sosial, dan pembangunan Indonesia secara luas,” ucap Nizam.

Baca Juga :  Ekonom IPB University: Desentralisasi Fiskal Bisa Sejahterakan Masyarakat

Selain merepresentasikan kehadiran sebuah kebijakan, logo ini merepresentasikan implementasi dan cita-cita dari kebijakan tersebut. Logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya memiliki tiga pesan kunci antara lain adalah semangat gotong-royong, semangat belajar yang kreatif dan inovatif, semangat menghasilkan generasi emas untuk Indonesia di masa depan.

Terdapat panduan standar manual grafik logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya yang dapat diterapkan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dengan demikian, semangat tersebut nantinya dapat terus digelorakan melalui tercantumnya logo tersebut dalam setiap kegiatan ataupun bentuk sosialisasi lain yang dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi atau institusi masing-masing. Logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya dapat diunduh melalui bit.ly/logokampusmerdeka.

Kampus Merdeka Indonesia Jaya!
(YH/HLM/DR/DZI/FH/DH/NH)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan