Kemitraan Dosen LPTK dengan Guru Sekolah Hasilkan Pengembangan Riset dan Metode Pembelajaran Inovatif

Jakarta – Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dosen sekaligus upaya revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mendorong dosen LPTK melakukan kemitraan dengan guru di sekolah.

Melalui Program Kemitraan Dosen LPTK dengan Guru di Sekolah (KDS), dosen bekerja sama dengan guru sebagai praktisi untuk menggali permasalahan pembelajaran serta metode pembelajaran yang relevan saat ini. Hal ini sekaligus menjadi upaya revitalisasi LPTK sebagai pusat pengembangan pembelajaran terkini.

Program KDS telah dilaksanakan selama empat bulan. Pada tahun ini setidaknya terdapat 50 dosen LPTK dan 500 mahasiswa yang telah melakukan kerja sama dengan 250 guru sekolah. Kerja sama ini menghasilkan dokumen hasil pengembangan pembelajaran inovatif, modul perkuliahan, dan artikel ilmiah yang siap publikasi. Harapannya program ini dapat berdampak pada pengembangan peserta didik serta menambah kantung komunitas LSLC (Lesson Learn for Learning Community) sebagai konsep yang digunakan dalam pelaksanaan program ini.

Untuk membagikan pengalaman dan hasil kemitraan antara dosen LPTK dan guru sekolah, digelar seminar nasional sebagai rangkaian akhir program ini. Seminar yang dilaksanakan di Hotel Harris Vertu Harmoni Jakarta, pada tanggal 23-25 November 2023 ini diikuti seluruh peserta berjumlah 50 dosen yang berasal dari 12 perguruan tinggi negeri dan 38 dari perguruan tinggi swasta.

Baca Juga :  DPRA Apresiasi Upaya Unsyiah Kembangkan Nilam

Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek M. Sofwan Effendi menyampaikan program ini selaras dengan gerakan Merdeka Belajar yang memberikan kemerdekaan atau fleksibilitas pada guru dalam mengelola kelasnya. Menurutnya, hal ini memiliki esensi yang sama dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di level pendidikan tinggi.

“Ada kesamaan yang dilakukan oleh para dosen dan para guru. Dosen dan guru di samping melaksanakan tugas pembelajarannya, juga melakukan penelitian, tindakan kelas. Program ini menjahit antara yang dilakukan oleh guru dan yang dilakukan oleh dosen sehingga terjadi kesinambungan, terjadi keselarasan antara program-program sekolah dan program-program pendidikan tinggi. Oleh karena itu yang dipilih dosen LPTK, karena dosen LPTK esensinya adalah menciptakan guru,” ucap Sofwan saat membuka Seminar Nasional Program KDS, Kamis (23/11).

Lebih lanjut dirinya berharap kegiatan KDS tahun 2023 ini bermanfaat bagi para peserta baik dosen maupun sekolah. Kedua pihak bisa mendapatkan dampak positif dari program ini bagi perkembangan dan peningkatan cara belajar di sekolah atau strategi pembelajaran di kampus.

Baca Juga :  Setahun Merdeka Belajar, UNAIR Gelar Kuliah Lintas Prodi hingga Eksekusi Outbound Luar Negeri

“Inilah yang kita harapkan antara guru dan dosen, antara sekolah dan kampus merupakan satu sinergi program dari MBKM. Kita sangat berharap dari sinilah akan lahir pionir-pionir para pejuang strategi pembelajaran yang melahirkan penelitian-penelitian baru, melahirkan ide-ide baru yang kreatif, sehingga dapat diterapkan baik di sekolah maupun di kampus,” harap Sofwan.

Selain sebagai wadah berbagi pengalaman dan gagasan dalam pengembangan pembelajaran, menurut Nafiron selaku Ketua Tim Pokja Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan seminar ini juga menjadi sarana evaluasi yang akan menjadi bagian dari pengembangan program ini ke depan.

“Harapannya ini akan menjadi inspirasi bagi Bapak/Ibu dosen untuk pengembangan riset, juga pengembangan untuk institusi tentunya agar ke depan ada pengembangan kemitraan baik dari perguruan tinggi maupun dengan sekolah,” ucap Nafiron.

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti