close

Plt. Dirjen Dikti: Membangun Pembelajaran Lewat Teknologi untuk Kemajuan Pendidikan

Siaran Pers
Nomor : 48/Sipers/V/2020

Jakarta – Plt. Dirjen Dikti, Nizam, membuka dan sekaligus menjadi pembicara dalam Seminar Online Hari Pendidikan Nasional bersama Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX dan ketua APTISI Wilayah IX-A. Acara yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah IX ini mengambil tema “Serba Serbi PTS LLDIKTI Wilayah IX dalam Pandemi Covid-19”, Sabtu (2/5).

Membuka sambutannya yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional Nizam merangkum apa yang telah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu “Esensi Pendidikan Adalah Memerdekakan Manusia yang Berbudaya”.

Dalam kesempatan itu Nizam juga memaparkan program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dalam menangani Covid-19, salah satunya adalah dengan mendorong pembelajaran daring yang kedepannya akan mengembangkan modul-modul yang ada di internet sehingga nantinya mahasiswa dapat mengambil modul-modul dari perguruan tinggi lain, dimana ini juga merupakan semangat dari Kampus Merdeka.

“Di masa pandemi ini Ditjen Dikti mendorong dalam pembelajaran daring agar lebih efektif, dan kita juga harus membangun kapasitas dalam mengembangkan blended learning,” ucapnya.

Baca Juga :  Mata Kuliah Startup Digital Bersifat Opsional

Ditjen Dikti memberikan dukungan berupa platform pembelajaran daring melalui “SPADA”, dimana didalamnya sudah ada 244 perguruan tinggi yang saling berbagi modul dengan lebih dari 3.000 konten dalam negeri. “Kami menyiapkan platform daring bernama SPADA bagi perguruan tinggi yang belum memiliki platform, dan juga menyediakan LMS gratis: Moodle dan Google Suite bagi seluruh PTN dan PTS,” ujar Nizam.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ditjen Dikti, 94.73% perguruan tinggi di Indonesia sudah melakukan pembelajaran secara daring, sebesar 68.71% mayoritas perangkat yang digunakan adalah handphone (HP), untuk koneksi internet 22.23% dengan wifi, dan 72.70% dengan internet dari handphone. Sebesar 20.11% model interaksi dilakukan dengan tatap muka interaktif langsung melalui media daring (Webex, Zoom, Skype, Webinar, dll), 34.70% Non-tatap muka dengan media sosial (Whatsapp, Line, Telegram, Messenger, dll.). Sekitar 70% mahasiswa di Indonesia menyatakan siap melakukan pembelajaran secara daring lewat aplikasi.

Dari segi kualitas penyajian materi kuliah secara daring, mahasiswa menilai 45.75% penyajian materi disampaikan dengan baik, sekitar 27.86% mahasiswa menilai sedang.

Baca Juga :  Pemerintah Peduli Keberlanjutan Pendidikan Mahasiswa di PTN maupun PTS

Nizam juga menyampaikan apresiasi terhadap seminar yang diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di lingkup LLDIKTI Wilayah IX. Ia juga mengapresiasi kepada teman-teman PTS yang sudah banyak membantu dalam memobilisasi bantuan dalam penanganan Covid-19.

Dalam kesempatan yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah IX Jasruddin mengatakan bahwa Pemerintah sudah banyak membantu PTS khususnya dalam sarana dan prasarana, sertifikasi dosen, dan sudah meningkatnya jumlah guru besar, serta mendorong penelitian-penelitian yang terintegrasi sehingga dimasa depan dapat lebih baik lagi.

Ketua APTISI Wilayah IX-A Ma’ruf Hafidz menyampaikan bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini diharapkan proses pembelajaran daring di PTS dalam lingkup LLDIKTI Wilayah IX dapat berjalan dengan baik, hal ini juga perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi. (YH/DZI/ANT/MYG/FJR/NN)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan