close

ITS Bantu Masyarakat Pantai Kelapa Mengelola Sampah

Tim KKN Abmas bersama perangkat daerah dan masyarakat sekitar Pantai Kelapa saat sosialisasi pemilahan sampah

Kampus ITS, ITS News — Pengelolaan sampah yang belum tertata menyebabkan penumpukan sampah di area wisata Pantai Kelapa, Kabupaten Tuban. Melihat kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adakan sosialisasi pengelolaan sampah untuk masyarakat sekitar.

Salah seorang mahasiswa anggota tim KKN Abmas, Fadilla Azzahrani Puspa mengungkapkan perhatian kegiatan ini tertuju pada kondisi pembuangan sampah di Pantai Kelapa. Sampah yang belum terkelola dengan baik, mengakibatkan semua jenis sampah bercampur di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) “Pertama, kami menghimpun data berupa jenis dan densitas dari timbulan sampah terlebih dahulu,” ungkap wanita yang akrab disapa Dilla tersebut.

Dari data yang dikumpulkan, ditemukan komposisi sampah yang beragam di area pantai. Dilla membeberkan, timbulan sampah didominasi oleh sampah kelapa yang berasal dari pohon kelapa dan pedagang kelapa setempat. Nantinya, data timbulan dan komposisi sampah digunakan untuk menentukan metode pengelolaan sampah yang tepat. 

Baca Juga :  Targetkan Juara, Bayucaraka ITS Luncurkan Inovasi Robot Terbang

Setelah mendata timbulan sampah, KKN Abmas yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan ITS ini dilanjutkan dengan sosialisasi pemilahan sampah, pengolahan kompos, dan pembuatan fiber coco peat. “Dengan begitu, dapat tercipta sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dan berkelanjutan di Pantai Kelapa,” tuturnya.

Kegiatan KKN Abmas dilanjutkan dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah agar dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Dilla menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis sampah yang dapat dipilah yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan kertas. “Dari tiga jenis sampah tersebut akan dibuat bak sampah untuk mempermudah masyarakat dan wisatawan dalam memilah sampah” terangnya. 

Setelah mengetahui cara memilah sampah dengan benar, sosialisasi dilanjutkan dengan memberikan pemahaman mengenai pengelolaan sampah. Pemahaman pengelolaan sampah yang diberikan antara lain pembuatan kompos, pembuatan fiber coco peat, dan pengolahan sampah residu. “Dengan begitu, masyarakat tahu bagaimana pemanfaatan kembali sampah menjadi produk berguna,” tutur Dilla. 

Baca Juga :  Ditjen Dikti Salurkan Bantuan Senilai Lebih Dari 300 Juta Rupiah untuk Korban Gempa Sulawesi Barat

Lebih lanjut, Perempuan asal Kediri tersebut mengungkapkan bahwa sampah kelapa dapat dimanfaatkan menjadi fiber coco peatFiber coco peat merupakan sabut kelapa yang diolah menjadi media tanam organik. Sedangkan untuk jenis sampah residu, masyarakat diberikan pemahaman bahwa sampah tersebut tidak dapat didaur ulang dan harus dibuang di TPS.

Salah Satu Mahasiswa Anggota Tim Kkn Abmas Surya Wicaksana Satria Tangah Mempresentasikan Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik
Salah satu mahasiswa anggota tim KKN Abmas, Surya Wicaksana Satria tangah mempresentasikan proses pembuatan kompos dari sampah organik

Mendukung sosialisasi pembuatan kompos dari sampah organik, tim KKN Abmas yang diketuai oleh Prof Harmin Sulistiyaning Titah ST MT PhD ini turut menyediakan alat penunjang berupa bak komposter. “Jadi ke depannya pengelola dan masyarakat di Pantai Kelapa bisa membuat pupuk kompos sendiri,” tambah mahasiswa angkatan tahun 2021 tersebut.

KKN Abmas yang dilaksanakan pada Agustus 2023 lalu tersebut, diharapkan dapat membantu reduksi sampah dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. “Dengan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai jual diharapkan timbulan sampah di TPS semakin berkurang,” pungkas Dilla. (HUMAS ITS)