Komitmen UKI untuk Desa Kademangan: Bawa Inovasi Digital di Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan
Universitas Kristen Indonesia (UKI) menjadi salah satu Perguruan Tinggi Pengampu (PT Pengampu) untuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Smart Village di Kabupaten Cianjur. PKM Smart Village merupakan pilot project yang dirintis oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III. UKI ditunjuk menjadi PT Pengampu untuk pilar Smart People setelah sebelumnya mendaftar sebagai peserta.
“Untuk Smart Village, UKI sebenarnya adalah perguruan tinggi peserta. Kami mendaftar dan LLDIKTI III memberikan tiga slot, yaitu Smart Economy, Smart People, dan Smart Living. Seiring berjalannya waktu, beberapa PT Pengampu mundur, termasuk PT Pengampu untuk Smart People. LLDIKTI III akhirnya menetapkan UKI menjadi PT Pengampu karena melihat antusiasme kami meski awalnya sebagai peserta,” jelas Elferida Sormin, PIC Smart Village dari UKI.
Program PKM Smart Village di Kabupaten Cianjur dilaksanakan melalui enam pilar, yaitu Smart People, Smart Living, Smart Environment, Smart Governance, Smart Economy, dan Smart Mobility. LLDIKTI III kemudian menunjuk delapan hingga sembilan PT Pengampu untuk melakukan survei mengenai enam pilar tersebut dan mengoordinasikan tim-tim kecil dalam pelaksanaan program di lapangan. Namun, perguruan tinggi lain tetap dapat mengikuti program ini sebagai peserta.
Tim-tim dari UKI ditempatkan di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur untuk Program PKM Smart Village. Sebelum melakukan kegiatan, pihak UKI lebih dulu terjun ke lapangan untuk mengobservasi kebutuhan masyarakat serta menentukan intervensi yang akan dilakukan dalam rangka pemberdayaan.
Total terdapat 15 dosen dan 15 mahasiswa dari UKI yang mengikuti kegiatan PKM Smart Village di Desa Kademangan. Sebagai Kepala Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat di LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UKI, Elferida berkoordinasi dengan Koordinator P3M (Penelitian, Pusat Kajian, dan Pengabdian Masyarakat) di tingkat fakultas untuk menunjuk dosen dan mahasiswa yang sudah memiliki kapabilitas serta pengalaman di lapangan.
Untuk pilar Smart Living, UKI membentuk tim yang berisikan mahasiswa tingkat sarjana dari Fakultas Kedokteran dan mahasiswa vokasi dari Keperawatan. UKI melakukan kegiatan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi digital di bidang kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, serta memberikan bantuan alat kesehatan.
Pada pilar Smart Economy, UKI membentuk tim berisikan mahasiswa tingkat sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta mahasiswa vokasi dari jurusan Akuntansi, Perpajakan, dan Analis Keuangan. Fokus dari kegiatan Smart Economy adalah pemberdayaan UMKM melalui pelatihan digital marketing. Sebelumnya, UMKM di Desa Kademangan masih melakukan pemasaran secara door-to-door atau mulut ke mulut.
Sementara, untuk pilar Smart People, UKI mengikutsertakan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta mahasiswa dari program pascasarjana Magister Administrasi Pendidikan. Sebagai PT Pengampu Smart People, UKI juga dibantu oleh 7 perguruan tinggi lain. Lokus dari kegiatan Smart People adalah pendidikan di lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Kademangan. Selain mengadakan pelatihan untuk guru dan memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik untuk siswa, pelatihan pemanfaatan media digital dalam pembelajaran juga diberikan kepada operator sekolah agar mereka bisa mengunduh aplikasi pembelajaran dan mengakses informasi yang disediakan pemerintah.
“Kami juga menyumbangkan tiga laptop layak pakai karena berdasarkan hasil observasi mereka sangat kekurangan sarana prasarana, termasuk laptop untuk pembelajaran dan pelaporan kinerja,” tambah Elferida.
Kontribusi UKI terhadap program PKM Smart Village juga menarik perhatian karena melibatkan empat orang mahasiswa dari Filipina untuk pilar Smart Economy. UKI memiliki kerja sama dengan Don Mariano Marcos Memorial State University (DMMMSU), yang melakukan kunjungan ke Indonesia bertepatan dengan momen pelaksanaan PKM Smart Village. Sebelumnya, UKI dan DMMMSU sudah sepakat mengadakan program riset dan pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa dari DMMMSU ikut terjun ke Desa Kademangan untuk melakukan diskusi seputar kondisi UMKM di Indonesia dan Filipina. Mereka juga membagikan informasi seputar bagaimana UMKM di Filipina menerapkan digital marketing dalam rangka memaksimalkan jumlah penjualan. Pada saat bersamaan, mahasiswa dari DMMMSU juga mendapatkan wawasan mengenai pengolahan produk berbahan dasar limbah plastik yang dilakukan oleh UMKM di Desa Kademangan.
Ke depan UKI berkomitmen untuk terus berpartisipasi jika program PKM Smart Village kembali diadakan. UKI menyatakan bahwa mereka siap memenuhi apa pun kebutuhan masyarakat karena telah memiliki sumber daya yang memadai dan dukungan dari pimpinan serta yayasan terhadap kegiatan PKM.
“Saya sangat berterima kasih kepada LLDIKTI III yang telah menginisiasi program ini. Program ini membantu kami untuk melihat daerah-daerah mana saja yang belum tersentuh oleh perguruan tinggi, dan mana yang masih membutuhkan intervensi dari akademisi,” tutup Elferida. Selain sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat, PKM Smart Village juga merupakan salah satu upaya untuk mendorong implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. Kebijakan MBKM hadir untuk memastikan mahasiswa mendapat pengalaman yang relevan sebagai bekal di masa depan. Sementara, MBKM Mandiri adalah bentuk kegiatan MBKM yang dijalankan secara mandiri dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dalam rangka membangun ekosistem merdeka belajar.