Mahasiswa ITS Juarai Ajang Brio Virtual Modification

Menjalani sebagian besar aktivitas secara online, nyatanya bukanlah menjadi batasan untuk bisa berprestasi. Hal ini dibuktikan oleh salah seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berhasil menjuarai kontes Honda Brio Virtual Modification (V-Mod) #3, yang diumumkan secara resmi pada 19 Agustus 2020 lalu.

Bertajuk Racing Garage, kompetisi yang digelar oleh PT Honda Prospect Motor  yang bekerjasama dengan National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) ini diikuti para peserta yang tersebar di 43 kota di Indonesia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ketiga ini Honda Brio V-Mod mengangkat konsep racing seperti Rally Look, Touring Style, Sports Daily, Drag Race serta Drifting Touch.

Adalah Muhammad Haekal Shafi, mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS yang keluar sebagai juara di kompetisi ini. Membawakan konsep Drifting Touch, ia berhasil mengalahkan 789 karya desain lain se-Indonesia. “Saya pilih konsep drifting karena di dunia nyata cukup banyak yang suka, tapi di kompetisi ini yang berkreasi jarang. Saya cari yang beda,” ungkap mahasiswa angkatan 2017 ini.

Baca Juga :  Fakultas Kedokteran Universitas Jember Lantik 58 Dokter, Semuanya Telah Lulus Uji Kompetensi

Menamai hasil desainnya dengan Brio Turbo-D, pemuda yang akrab disapa Haekal ini memilih warna yang cukup berbeda dengan kebanyakan peserta lain, yakni warna dasar ungu kebiruan. Menurutnya, warna seperti inilah yang justru dapat memikat mata. “Biasanya mobil drift warnanya kontras dan warna-warni, tapi menurut saya warna agak gelap justru yang lebih memikat,” ujar mahasiswa kelahiran 1999 ini.

Tak hanya itu, sambung Haekal, tambahan stripes berwarna biru dan tosca juga semakin menambah kesan gagah di desain ini. Kombinasi warna ini merupakan kombinasi yang pas untuk menggambarkan kesan agresif. “Gelap mencerminkan agresif, seakan-akan mengintimidasi mobil lainnya, juga kesan racing drift-nya lebih kelihatan,” tutur penyuka otomotif ini.

Untuk mendesain seperti ini, Haekal mengaku menghabiskan waktu selama kurang lebih dua minggu. Berbekal gambar template yang disediakan penyelenggara, ia berkreasi dengan mengkombinasikan desain body kit, spion, spoiler, velg dan ban sesuai tema drifting yang ia kehendaki. “Untuk fitting (pemasangan, red) nggak langsung pasang begitu saja. Prosesnya manual, harus dihapus dulu bagian tertentu, di-brush pakai burn tool dan lain-lain,” sambungnya.

Baca Juga :  Dukung Transisi Energi, Ditjen Diktiristek Optimalkan Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Untuk mendapat inspirasi desain seperti ini, Haekal menerangkan bahwa riset adalah kuncinya. Menurutnya, memahami tema adalah kunci awal untuk melangkah lebih lanjut. Dengan demikian, riset yang dilakukan akan sesuai dengan tema yang dikehendaki. Dasarnya seperti berkuliah, semuanya kuncinya ada di riset. “Untuk desain ini, saya riset bagaimana desain mobil drift di dunia nyata,” tambahnya.

Terkait keunggulan desainnya ini, Haekal menjelaskan bahwa desain Brio Turbo-D miliknya diakui juri lebih unggul secara detail. Sebab, pengkombinasian warna body kit, decal (stiker), interior serta fitting, ia rampungkan dengan sedetail mungkin. “Mungkin juga karena proporsional gambar yang pas, di samping kesesuaiain body kit dan komponen interior yang sesuai dengan tema juga,” paparnya.

Dengan keluarnya ia sebagai juara 1 dalam kompetisi ini, Haekal berharap peluang prestasi ini juga banyak disadari oleh rekan-rekan mahasiswanya, khususnya mahasiswa ITS. Sebab, eksplor potensi diri dapat disalurkan dalam hal apapun. “Saya berharap teman-teman mahasiswa ITS lebih banyak eksplor di luar dunia perkuliahan, karena kompetisi tidak sebatas hal-hal yang terkait dengan karya tulis saja, masih banyak di luar sana,” tutupnya mengingatkan. (HUMAS ITS)