Peran Individu Dan Identifikasi Multilevel Dalam Memengaruhi Variasi Mindfulness Dan Kinerja Tim

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor dengan promovendus atas nama Darwin Silalahi, dan menetapkannya sebagai doktor ke-290 bidang ilmu Manajemen Stratejik. Darwin menyampaikan disertasi berjudul “The Role of Individuals and Their Multilevel Identification in Microfoundations of Team Performance: A Multilevel Empirical Study of Cross-Functional Teams in Indonesia”.

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. Adi Zakaria Afiff, dengan pembimbing Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra (Promotor), Riani Rachmawati, Ph.D. (Ko-Promotor 1), dan Dr. Manerep Pasaribu (Ko-Promotor 2). Bertindak sebagai Ketua Penguji adalah Prof. Dr. Adi Zakaria Afiff dan Tim Penguji adalah adalah Dr. Lily Sudhartio, RR. Ratih Dyah Kusumastuti, Ph.D., Sari Wahyuni, Ph.D., dan Dr. Tanri Abeng. Darwin melaksanakan sidang terbuka secara daring melalui aplikasi Zoom, pada Jumat (28/5), dan dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.

Penelitian Darwin menguji identity-enhanced principal-agent model (Akerlof & Kranton, 2005) dengan menyelidiki secara empiris peran individu dan identifikasi multilevel mereka dalam memengaruhi variasi mindfulness, ambidexterity, dan kinerja pada tingkat tim. Ia menggunakan sampel terdiri dari 106 tim. Darwin menguji hipotesis menggunakan team-level structural equation modeling (SEM) dan menemukan bahwa identifikasi tim individu secara positif mempengaruhi mindfulness, ambidexterity, dan kinerja pada tingkat tim.

Baca Juga :  Profesor Dian Ratna Sawitri Dekan Fakultas Psikologi Undip Menangkan Griffith Health’s 2023 Outstanding International Alumnus Award

Selain itu, identifikasi tim memediasi hubungan antara person-organization value congruence dengan mindfulness dan ambidexterity. Penemuan ini mendukung identity-enhanced principal-agent model, dan mendesak para pemimpin untuk membangun identifikasi multilevel individu dalam organisasi mereka.

“Menjadi keprihatinan kita bersama, survei Edelman (2018) mengungkap bahwa 60% responden setuju bahwa Chief Executive Officer (CEO) lebih dimotivasi oleh keserakahan dari pada keinginan membuat dampak positif di dunia. Rendahnya tingkat kepercayaan publik atas integritas bisnis dan para pemimpinnya telah melemahkan kemampuan perusahaan dalam berinovasi dan berkontribusi. Akan tetapi, kita sedang melihat berbagai pergeseran signifikan, seperti pada penyandang dana, konsumen, dan talenta yang ingin terasosiasikan dengan organisasi yang menghargai tanggung jawab sosial,” ujar Darwin menjelaskan saat sidang promosi doktornya.

Darwin memaparkan bahwa esensi dari model Akerlof dan Kranton, jika seorang pekerja mengidentifikasi diri dengan organisasi atau tim, utilitas identitas akan mengurangi perbedaan upah yang dibutuhkan untuk pekerja melakukan upaya tinggi. Sebaliknya, jika pekerja tidak mengidentifikasi diri dengan organisasi atau tim, utilitas identitas akan meningkatkan perbedaan upah yang diperlukan.

Secara umum, temuan disertasi ini mendukung peran individu dan identifikasi berjenjang mereka pada kinerja tim. Value congruence mempengaruhi team mindfulness dan team ambidexterity secara tidak langsung. Mediasi team identification signifikan secara statistik, sebagaimana divalidasi oleh bootstrap analysis. Sebagai penelitian lanjutan untuk pendalaman hipotesis hubungan value congruence dengan team mindfulness dan team ambidexterity dapat dipertimbangkan, antara lain pemilihan nilai-nilai yang diukur pada variabel value congruence, pengukuran secara obyektif dari value congruence, serta pemilihan variabel kontrol.

Baca Juga :  MAC UI Hadirkan Dewa Budjana dan Tommy Awuy Dalam Pagelaran Seni Tentang Dharma

Temuan disertasi ini juga memberikan dukungan empiris untuk identity enhanced principal agent model. Model ini baru menggores permukaan untuk menjadi langkah selanjutnya dalam evolusi pemodelan ekonomi organisasi. Selain itu, disertasi berkontribusi pada literatur tentang peran faktor konteks organisasi pada efektivitas tim, khususnya bagaimana identifikasi berjenjang individu mempengaruhi efektivitas tim. Maka, disertasi ini berkontribusi pada literatur anteseden dari ambidexterity dan mindfulness di tingkat tim yang mengisi celah penelitian kuantitatif bottom-up dengan penelitian sebelumnya yang sebagian besar studi kualitatif.

Darwin berpendapat bahwa para pemimpin sepatutnya memainkan peran penting dalam membentuk identifikasi berjenjang dari individu di dalam organisasi. Para pemimpin senior dapat membentuk persepsi individu pada identitas organisasi, melalui kombinasi komunikasi identitas organisasi dan menampilkan diri mereka sebagai prototipe identitas tersebut. Atasan langsung dari setiap individu memainkan peran penting dalam lingkungan kerja sehari-hari untuk memandang identitas sosial mereka dengan tim, tempat mereka ditugaskan.