close

Pimnas 36: Riset Pengembangan Obat untuk Luka Baring

Luka baring atau ulkus dekubitus merupakan jenis penyakit kulit yang sukar disembuhkan. Banyak penderita luka baring yang berujung pada pengangkatan jaringan kulit hingga amputasi.

Sayangnya, pengobatan dari penyakit tersebut masih kurang berkembang. Sebab, pengobatan yang ada saat ini hanya berfokus pada pengurangan rasa sakit, pengendalian infeksi, dan pengobatan-pengobatan yang bersifat preventif.

Berawal dari masalah tersebut, tim mahasiswa Universitas Padjadjaran terdiri dari Ulyaa Rachmawati (FMIPA), Nadia Elizabeth Aninna (Farmasi), Candy Kurniawan (Farmasi), Ariani Insyirah (Farmasi), dan Dewi Syalwina Nur Pidianti (FMIPA) mencoba melakukan riset pengembangan obat untuk luka baring.

Dibimbing dosen FMIPA Unpad Asri Peni Wulandari, S.Si., M.Sc. Ph.D., tim bernama “Hyture” ini merupakan proyek Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta yang berhasil lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36, 26 November – 1 Desember 2023 mendatang.

Baca Juga :  Bantu Penderita Gangguan Mental, Mahasiswa ITS Gagas MELON

Ulyaa mengatakan, riset yang dilakukan berupa pengembangan obat yang tidak hanya mampu mengendalikan luka baring, tetapi juga bisa menyembuhkan. Riset tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa laboratorium, seperti Pusat Studi Bioprospeksi dan Sumber Daya Hayati FMIPA Unpad, Laboratorium Hewan Departemen Biologi, Laboratorium Mikrobiologi dan Kultur Sel Rumah Sakit Pendidikan Unpad, dan Laboratorium Pengujian Material Bandung.

Dalam riset tersebut, tim mencoba mengombinasikan hidrogel injeksi berbahan Karagenan dan Kitosan dengan protein Growth Factor VEGF. Kombinasi tersebut dinilai bisa menghasilkan obat yang mampu meregenerasi jaringan luka pada kulit yang terkena luka baring.

“Kami mendapatkan formula kombinasi hidrogel terbaik sebagai drug carrier VEGF serum yang dibuktikan dengan waktu gelasi, analisis SEM, aktivitas antibakteri, dan biokompatibilitas terhadap lini sel Fibroblast 3T3L1,” jelas Ulya saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Baca Juga :  DIREKTUR RSUI LAKUKAN RISET PERTAMA DI INDONESIA TERKAIT RESISTENSI OBAT KLOPIDOGREL

Ke depannya, tim Hyture berharap temuan yang ada pada penelitian mereka bisa bermanfaat untuk mengobati pasien-pasien luka baring di Indonesia. “Kami berharap, temuan kami saat ini bisa bermanfaat lebih jauh dan bisa terus dikembangkan lebih lanjut melalui uji klinis sehingga dapat membantu mengobati pasien ulkus dekubitus di Indonesia,” pungkas Ulyaa.*