Kedaireka ITS x PT ASSI Luncurkan Wahana Apung Multiguna Navigasi
Rektor ITS dan Tim Riset Wahana Apung Multiguna saat meninjau langsung Wahana Apung Multiguna Navigasi yang diluncurkan
Kampus ITS, ITS News — Menjawab berbagai permasalahan kemaritiman, kolaborasi Matching Fund (MF) Kedaireka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia (ASSI) membangun purwarupa Wahana Apung Multiguna Navigasi. Alat inovatif kemaritiman tersebut resmi diluncurkan di Bangkalan, Madura, Senin (26/2).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Sjarief, alat ini tersusun dari enam knock down trapezoid pontoon yang dilengkapi dengan marine renewable energy devices berbasis tenaga surya dan angin. Susunan tersebut nantinya bekerja sebagai buoy multi guna (multipurpose buoy) dan navigasi kapal.
Salah satu fungsi utama yang disinggung oleh Sjarief adalah kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan hingga 9.600 watt. “Alat ini juga dapat menjadi solusi untuk energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya dan turbin angin,” tutur guru besar Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Perkapalan (FTK) ITS ini.
Diluncurkan ke tengah laut, Sjarief memastikan bahwa keamanan alat ini dapat dijamin dengan ketersediaan Closed-Circuit Television (CCTV ) yang terhubung dengan keamanan yang ada di PT ASSI. “Walaupun baru digarap satu prototype (purwarupa), alat ini tetap dapat dibawa bahkan ke tempat terpencil yang membutuhkan penyelesaian masalah,” paparnya.
Sjarief juga menyebutkan bahwa kegiatan peresmian ini merupakan suatu langkah awal dari kerja sama antara ITS dengan PT ASSI. “Tidak perlu risau dengan keterbatasan fungsi, alat ini dirancang dengan susunan yang masih sangat fleksibel untuk dapat menerima pengembangan,” ungkapnya.
Memberikan sambutan dalam acara peresmian, Direktur Utama PT ASSI Ir Anita Puji Utami ST IPM mengaku bangga dapat dipercaya sebagai mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) dalam kolaborasi ini oleh ITS. “Kami berharap agar kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini untuk menghasilkan lebih banyak solusi, baik berupa fisik maupun kebijakan,” tuturnya.