close

Kemendikbudristek dan Mitra DUDI Tandatangani Komitmen Kerja Sama Melaui Program MSIB

Tim pelaksana Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) baru saja melaksanakan kegiatan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama dengan 220 lebih mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) pada Rabu (20/9) di Auditorium Gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi, Jakarta. Selain mitra perusahaan DUDI dan instansi kepelatihan, kegiatan penandatanganan PKS ini juga mengundang perwakilan perguruan tinggi akademik dan vokasi dari berbagai wilayah Indonesia hingga perwakilan dari 16.

Kegiatan rutin yang mempertemukan antara Kemendikbudristek dengan mitra DUDI ini merupakan salah satu rangkaian awal dari pelaksanaan Program MSIB angkatan yang kelima.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu harapan yang dititipkan ke dalam pelaksanaan Program MSIB adalah penguatan kolaborasi antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan para pelaku DUDI.

Kolaborasi tersebut akan menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menghasilkan talenta-talenta berbakat yang nantinya akan menjadi SDM yang siap bersaing dan memimpin pembangunan bangsa.

“Semoga dengan adanya kolaborasi antara dunia kampus dan dunia kerja melalui Program MSIB ini bisa menghasilkan talenta-talenta terbaik untuk membangun kemajuan bangsa dan negara ke depan,” terang Nizam.

Baca Juga :  Abmas ITS Berhasil Kembangkan Mesin Penanam Padi Otomatis

Ia melanjutkan, bahwa pelaksanaan Program MSIB hingga saat ini telah menjadi inkubator penguatan kompetensi bagi 100.000 lebih mahasiswa akademik dan vokasi yang tersebar di 34 provinsi Indonesia.

“Atas capaian ini, saya menghaturkan terima kasih kepada mitra-mitra. Saya berharap, ke depannya mitra akan semakin banyak menerima mahasiswa Program MSIB yang bisa magang di perusahaannya sehingga kolaborasi bisa terus diperkuat,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan apresiasinya kepada pelaksanaan Program MSIB yang secara luas juga mengikutsertakan mahasiswa yang berasal dari pendidikan tinggi vokasi, terutama dengan fokus lebih dari pemerintah Indonesia dalam membangun kerangka pendidikan tinggi vokasi yang lebih baik lagi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Kiki, inovasi pembelajaran pada kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi media untuk mendekatkan pendidikan mahasiswa dengan kehidupan yang sesungguhnya.

“Menyiapkan mahasiswa agar menjadi insan profesional tidaklah mengingkari hakikat pendidikan. Ki Hajar Dewantoro juga pernah berpesan agar pendidikan diselenggarakan agar mendekatkan peserta didik dengan hidup dan kehidupannya,” jelas Kiki.

Baca Juga :  Bantuan PCR dan APD untuk UGM

Dengan dimensi pembelajaran yang saat ini kian meluas, melalui Program MSIB juga Kiki berharap agar semua elemen yang ada di tengah masyarakat bisa menjadi guru bagi mahasiswa, termasuk di antaranya adalah mitra-mitra perusahaan profesional. Konsep ini merupakan implementasi dari filosofi “semua murid, semua guru.”

Sementara itu, dalam pembacaan laporan yang disampaikan oleh Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji, pada tahun 2024, Kemendikbudristek menargetkan untuk bisa memberikan kesempatan bagi 117.500 mahasiswa untuk bisa bergabung ke Program MSIB.

“Target ini tentunya merupakan sebuah tujuan yang sangat besar namun tidak mustahil dengan adanya dukungan dari Bapak/Ibu mitra, perguruan tinggi, dan berbagai pemangku kepentingan terkait,” jelas Wachyu.

Selain menandatangani perjanjian kerja sama secara simbolis, kegiatan ini kemudian juga diisi dengan sesi collaborative insight di mana Kemendikbudristek mengundang mitra DUDI, perguruan tinggi, dan juga pemangku kepentingan terkait untuk berdiskusi dan memetakan tantangan serta potensi kerja sama yang bisa dilakukan di tahun 2024 melalui pelaksanaan Program MSIB.

Informasi lebih lanjut mengenai Program MSIB bisa diakses melalui: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang