Kerja Sama Undana dengan Mitra, Rekacipta Teknologi Pengubah Udara Jadi Air Resmi Beroperasi di TTS
KUPANG – Kerja sama yang dilakukan Universitas Nusa Cendana (Undana) dengan mitra, yakni Plan Indonesia, dan J Trust Bank untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), membuahkan hasil. Rekacipta teknologi pengubah udara menjadi air bersih akhirnya diresmikan Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, ST, MM di Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS, Rabu 6 September 2023. Dengan peresmian tersebut, rekacipta teknologi pengubah udara menjadi air itu pun resmi beroperasi.
Dalam sambutannya, Bupati E. P. Tahun mengucapkan terima kasih kepada Undana, Plan Indonesia, dan juga J Trust Bank yang sudah membantu daerahnya. Ia menerangkan, teknologi ini merupakan yang pertama di TTS, sehingga pihaknya berharap teknologi tersebut bisa membantu masyarakat Desa Tesiayofanu dalam memanfaatkan lahan dan juga pemunuhan kebutuhan air bersih lainnya.
“Dengan harapan, semua kebutuhan yang berkaitan dengan air bersih bisa sedikit teratasi dan sambil kita terus membangun daerah ini agar terbebas dari berbagai persoalan, seperti penurunan angka stunting, perilaku hidup bersih dan sehat, dan persoalan lainnya,” ucapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Undana, Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec, mewakili Rektor Undana, mengucapkan terima kasih kepada Bupati TTS dan Plan Indonesia atas kerja sama yang terjalin.
“Semoga kita terus berkolaborasi, bersinergi membangun bangsa ini dengan cara kita masing-masing. Saya juga berharap agar teknologi tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik,” pintanya.
“Kami dari Undana berharap lewat teknologi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, masyarakat bisa menanam tanaman dan bisa ditata dengan baik untuk bisa terus bermanfaat. Mohon maaf jika ada kekurangan, biarlah kekurangan itu bisa membuat kita terus bekerja sama di waktu-waktu selanjutnya,” sambung Kepala LPPM Undana.
Terpisah, Ketua Tim Pengusul Kedaireka, Rekacipta Teknologi Pengubah Udara Menjadi Air, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng mengatakan, proyek itu sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Dijelaskan, proyek tersebut juga merupakan pengembangan inovasi mahasiwa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kedaireka yang dilakukan Undana. “Proyek mulai dikembangkan setelah mendapat persetujuan proposal dari Kemendikbudristek dan mitra usaha. Proyek ini melibatkan 20 mahasiswa. Mereka membantu dan menyelesiakan penelitian dengan sejumlah fasiltas yang diterima,” jelas Prof. Jefri.
Warek IV Undana itu menargetkan pada periode mendatang
penelitian melalui Kedaireka akan lebih besar lagi agar mahasiswa yang
mengikuti program Kedaireka akan diuntungkan. “Salah satunya, proyek
yang dikerjakan dapat dikonversikan menjadi satuan kredit semester
(SKS),” pungkasnya.
Sementara itu, Eksekutif Direktur Plan Indonesia Dini Widiastuti menyampaikan, program yang dilakukan Plan Indonesia tersebar di 46 desa, salah satunya di Desa Tesiayofanu. “Harapannya, ke depan bisa menciptakan masyarakat desa yang mandiri, supaya semua program yang sudah dilakukan bisa berkelanjutan,” tandasnya.
Untuk itu, lanjut Dini Widiastuti, perlu dilakukan pemeliharaan, pemanfaatan, dari semua komponen masyarakat desa terutama kaum muda. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda TTS, Pemerintah Desa, relawan-relawan Plan Indonesia yang sudah membantu. Dia berharap, anak-anak di TTS terbebas dari stunting, bisa mengakses pendidikan paling tidak hingga SMA/sederajat.
Untuk diketahui, dalam proses kerja sama, terdapat tiga program, yakni: penyediaan air bersih lewat alat pengkonversi udara menjadi air dengan menggunakan sumber listrik tenaga surya, pertanian hijau untuk kelompok kaum muda terutama Perempuan, dan pendidikan kepemimpinan untuk kaum muda perempuan.
Teknologi pengubah udara menjadi air merupakan hasil kombinasi pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan air water generator/AWG atau mesin pengubah udara menjadi air. Teknologi AWG terdiri dari 10 buah mesin yang bekerja untuk mengubah udara menjadi air.
Dalam 1×24 jam, setiap unit mesin menghasilkan 35 liter hingga 40 liter air, sehingga dari 10 mesin yang ada dapat menghasilkan 400 liter air bersih. Air yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian dengan sistim irigasi tetes yang hemat air.
Hadir pada kesempatan itu, Camat Kie Alex Liu, Area Program Manager Plan Indonesia Semuel Apsalon Niap, Program Implementation Area (PIA) Timor Marina Meidiyanti, Deputi PIA Manager Matheus Timulafu, serta perwakilan J Trust Bank yaitu Ency Mataniari sebagai Corporate Communication, Ridyawan Amnar sebagai Corporate Secretary Division Head, Hana Beatrix Boboy sebagai Branch Manager J Trust Bank Cabang Kupang. (Humas Undana)