close

KKN Abmas ITS Kenalkan Metode Ecobrick kepada Masyarakat

Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri ITS di depan gapura hasil kerajinan sampah plastik dengan metode ecobrick

Kampus ITS, ITS News – Masyarakat di sekitar wisata Kenjeran, salah satunya Kampung Sepeda Air, banyak menghasilkan sampah plastik. Berangkat dari hal tersebut, timPengabdian Masyarakat (Abmas)Institut Sepuluh Nopember (ITS) sosialisasikan pengelolaan sampah plastik menjadi produk bernilai guna dengan metode ecobrick.

Ketua Tim Abmas ITS, Alfuad Deka Isyrra Somala mengungkapkan, kegiatan ini dilatarbelakangi banyaknya sampah plastik di Kampung Sepeda Air. Di sisi lain, kurangnya sosialisasi menyebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan sampah plastik. “Padahal, sampah plastik dapat dikelola menjadi barang yang bernilai,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Fuad itu.

Baca Juga :  Transformasi Pendidikan ITB di Era New Normal

Melihat permasalahan tersebut, Fuad dan timnya memberdayakan masyarakat untuk mengubah sampah plastik menjadi barang bernilai melalui metode ecobrick. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan panduan bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik yang tepat guna,” jelasnya.

Mahasiswa KKN Abmas ITS saat melakukan sosialisasi pengolahan sampah plastik dengan metode ecobrick

Dalam pelaksanaannya, tim Abmas yang terdiri dari mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri tersebut memberikan buku panduan pada masyarakat terkait pengolahan sampah plastik dengan metode ecobrick. Mereka juga dibantu oleh karang taruna setempat untuk menyosialisasikan konsep ini kepada masyarakat.

Mahasiswa semester akhir tersebut menjelaskan bahwa proses pengelolaan dimulai dengan mengumpulkan, mencuci, dan mengeringkan sampah dan botol plastik. Setelah itu, mereka mencoba membuat ecobrick yang dapat menghasilkan produk bernilai. ”Antara lain meja, kuri, dan gapura peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga :  Tim Mahasiswa ITS Rancang Konsep Permukiman Ramah Lingkungan

Kegiatan yang berlangsung pada 16 Juli lalu ini mendapat antusiasme besar dari masyarakat sekitar. Mahasiswa asal Kota Pontianak ini berharap masyarakat dapat mengelola sampah plastik menjadi barang bernilai secara mandiri melalui pembekalan dan sosialisasi yang mereka berikan. “Dengan begitu, sampah dan botol plastik yang menumpuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” tutupnya. (HUMAS ITS)