close

Mata kuliah menarik berlimpah di Prodi Supervisor Jaminan Mutu Pangan Sekolah Vokasi IPB University

Program studi (Prodi) Supervisor Jaminan Mutu Pangan (SJMP) berada di bawah naungan Sekolah Vokasi IPB University. Prodi ini menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman komprehensif terhadap penjaminan mutu dan keamanan pangan di industri pengolahan pangan.

“Pemahaman yang dimaksud mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga ke sistem penjaminan mutu pangan disepanjang rantai produksi dan penyimpanan,” ujar Ketua Prodi SJMP, Dr Andi Early Febrinda.

Lanjutnya, Prodi yang telah terakreditasi “Baik” oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini menawarkan sejumlah mata kuliah yang menarik. Mahasiswa akan mempelajari mata kuliah seperti analisis mutu kimiawi pangan, sanitasi dan higiene, penanganan limbah pangan, dan keamanan pangan.  “Prodi SJMP juga menyediakan mata kuliah pengembangan dan pemasaran produk baru dalam rangka memupuk jiwa entrepreneurship kepada mahasiswa. Untuk meningkatkan soft skill mahasiswa, terdapat mata kuliah etika profesi jaminan mutu pangan. Kami juga mengadakan fieldtrip ke industri pengolahan pangan dalam rangka memperkenalkan mahasiswa dengan dunia kerja,” ucapnya.

Tambahnya, pada tingkat akhir, mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan. Mahasiswa melaksanakan PKL di industri pengolahan pangan dan boga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sekaligus mempersiapkan mahasiswa agar dapat bersaing di dunia kerja.

Baca Juga :  Dr Sahara, Inspiring Woman dari IPB University

Menurutnya, kegiatan perkuliahan mahasiswa ditunjang dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas dan laboratorium. Tidak hanya itu, lingkungan kampus yang asri menciptakan suasana perkuliahan yang nyaman dan kondusif.
“Terdapat beberapa laboratorium seperti laboratorium kimia, mikrobiologi, dan pengolahan pangan. Tentunya laboratorium tersebut disediakan untuk kebutuhan praktikum setiap mata kuliah yang ada di Prodi SJMP,” tuturnya.

Guna meningkatkan skill dalam berorganisasi, katanya, mahasiswa dapat mengikuti Himpunan Mahasiswa Vokasi Pangan dan Gizi (HIMAVO PAGI).  Himpunan mahasiswa ini merupakan gabungan antara mahasiswa Prodi SJMP dengan Prodi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG).

Dr Andi mengungkapkan, Prodi SJMP memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan program studi pangan lainnya.  “Tenaga pengajar kami memiliki latar belakang keilmuan yang kompeten di bidangnya. Selain dengan dosen tetap, mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman kuliah bersama dengan dosen praktisi. Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan gambaran mengenai karir dan pekerjaan setelah lulus,” ucapnya.

Lanjutnya, mata kuliah disusun sebaik mungkin sehingga dapat memberikan pemahaman dan keterampilan di bidang mutu pangan. Kegiatan perkuliahan menitikberatkan praktikum dengan  persentase 70 persen dan 30 persen teori.
“Kegiatan praktikum dengan porsi yang lebih banyak menjadikan mahasiswa terampil dan mampu menguasai praktik di bidang mutu dan keamanan pangan,” jelasnya.

Baca Juga :  Kerja sama MBKM Prodi S-1 Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta dan Prodi S-1 Ilmu Sejarah UGM

Selain kegiatan perkuliahan, tambahnya, Prodi SJMP turut berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Dosen dan mahasiswa berkolaborasi dengan kegiatan transfer ilmu kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkait pengolahan dan jaminan mutu pangan.  “Berbekal ilmu dan pengalaman, lulusan prodi SJMP memiliki beberapa kompetensi yang berguna ketika bekerja. Lulusan mampu mengimplementasikan konsep pengetahuan bahan dan prinsip pengolahan pangan,” ucapnya.

Ia menambahkan, lulusan juga mampu melakukan supervisi, menyajikan data, serta memformulasikan penyelesaian masalah terhadap hasil evaluasi mutu dan keamanan pangan. Lulusan Prodi SJMP dapat bekerja di industri pangan dan boga, lembaga penelitian, dan instansi pemerintahan di bidang pangan.

“Lulusan Prodi SJMP dapat bekerja sebagai penjamin mutu pangan (Quality Assurance Supervisor), Quality Control Analyst, Research and Development Technician, analis pangan, dan penjamah makanan. Berbekal daya kreatif dan jiwa wirausaha, lulusan juga dapat menjadi techno-sociopreneur di bidang pangan,” tandasnya. (*)