close

Puasa Bantu Kinerja Ginjal, Pakar Gizi IPB University Beri Penjelasan

Di antara fungsi ginjal yaitu mengatur keseimbangan air tubuh, menyaring racun untuk dibuang bersama air seni serta jika terdapat zat yang masih berguna akan dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

Prof Hardinsyah, Guru Besar Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University dalam Podcast Linisehat menjelaskan puasa dapat membantu kinerja ginjal.

“Saat berpuasa tidak dibolehkan makan dan minum artinya terjadi pembatasan asupan air. Sehingga ginjal mengatur strategi pengeluaran air. Namun ini tergantung pelaku minumnya di malam hari terutama saat sahur. Jika saat sahur sedikit minum berarti asupan atau input sedikit, ketika banyak berkeringat dan bekerja di siang hari maka pengeluaran air meningkat, dan potensi mengalami kurang air tubuh atau dehidrasi,” ujarnya.

Lalu bagaimana berpuasa dapat meningkatkan kinerja ginjal? Salah satu ukuran kinerja ginjal diukur berdasarkan Glomerular Filtration Rate (GFR) yaitu kemampuan ginjal dalam memfiltrasi atau menyaring. Ketika sel-sel glomerulus berfungsi baik maka fungsi ginjal akan baik. Akan tetapi kinerja glomerulus dapat menurun dikarenakan sel-selnya mengalami kerusakan, salah satunya, akibat stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas yang jahat seperti ROS (reactive oxygen species) terlalu tinggi.

Baca Juga :  UPNVJ Gencarkan Sosialisasi Covid-19

“Awal dari semua kerusakan sel-sel organ ialah ketika ROS ini semakin banyak. Karenanya ketika puasa,  tidak bijak makan berlebihan, kelebihan energi dan makan banyak mengandung protein, gula, garam dan lemak jahat, karena meningkatkan ROS,” jelasnya.

Berbagai penelitian membuktikan, ternyata berpuasa dapat mengurangi lemak tubuh, aktivitas berat berkurang, metabolisme tubuh menurun, ROS dan radikal bebas lainnya menurun. Menurut Prof Hardinsyah dalam kajian minimetaanalisis, puasa ramadhan dapat menurunkan ROS.

Akan tetapi tidak serta merta dengan berpuasa ginjal akan menjadi optimal, namun harus dikaitkan dengan makan dan minum yang benar. Untuk itu Prof Hardinsyah memberikan tips makan, minum dan aktivitas saat berpuasa untuk membantu menjaga kesehatan fungsi ginjal.

“Pertama, upayakan tidak memberikan beban berat pada ginjal artinya harus cukup minum. Dua sampai dua setengah gelas air, terutama air putih, saat sahur sudah cukup bagi orang dewasa berukuran tubuh normal. Membuat normal kinerja ginjal ditunjukkan dengan tidak terjadinya dehidrasi ringan di sore hari jelang berbuka,” ujarnya.

Baca Juga :  Gandeng ITS, PLN Gencarkan Kerja Sama Renewable Energy

Kedua, hindari makan lauk pauk atau pangan protein berlebihan. Kita dianjurkan sekitar 60 gram protein sehari yang cukup dari 200 gram lauk pauk, dan ini sudah optimum. Ketiga, hindari terlalu banyak konsumsi gula, lemak jahat dan elektrolit seperti garam.

Keempat, hindari aktivitas fisik dari terik matahari atau di ruang panas, juga hindari keringat bercucuran. Kelima jaga keamanan makanan dan minuman serta pilih citarasa makanan yang tidak terlalu pedas sehinga tercegah dari Buang Air Besar (BAB) encer atau diare yang meningkatkan pengeluaran air tubuh.

Ia menambahkan “Ketika ginjal melakukan penyaringan atau bekerja, maka jutaan sel glomerulus dipaksa bekerja. Jadi jika kita salah makan atau tidak bijak makan dan mengatur aktivitas, dapat menyebabkan penurunan kinerja ginjal,” imbuhnya.

Sementara untuk orang yang mengalami gangguan ginjal kronis, menurut Prof Hardinsyah harus dilihat tingkat gangguannya. Gangguan ginjal tingkat ringan masih dapat berpuasa sementara gangguan sedang dan berat tidak dianjurkan berpuasa dan lebih baik dikonsultasikan dulu dengan dokter dan bila berpuasa harus dalam pengawasan dokter. (IR/Zul)