Tim ITS Raih Perunggu NTU Bridge Design Competition
Made Yujiro Semita (tengah) bersama tim setelah berhasil mendapat medali perunggu pada Nanyang Technological University (NTU) Bridge Design Competition 2024
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menorehkan prestasi gemilang padagelaran Nanyang Technological University (NTU) Bridge Design Competition 2024. Mewakili ITS,Tim Alyura dari Departemen Teknik Sipil berhasil menduduki peringkat tiga dari 136 tim, Sabtu (6/4) lalu.
Tim yang beranggotakan Aldi Wildan Hakim, Made Yujiro Semita, dan Moch Arga Brilliantsyah Putra ini berhasil mendesain jembatan berdasarkan permasalahan yang diberikan. Bukan hanya mendesain, tiga mahasiswa Teknik Sipil ITS ini berhasil merencanakan proyek detail dari tahap perencanaan hingga tahap finishing.
Salah satu anggota tim Alyura, Made Yujiro Semita menuturkan bahwa tim mendesainjembatan dengan mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya efisiensi struktur, biaya, homogenitas bahan, dan unsur keberlanjutan. Bukan hanya itu, proyek pembangunan jembatan ini pun harus memperhatikan kondisi lingkungan tersebut yang dekat dengan pemukiman dan area taman.
Selanjutnya, Yuro dan tim merancang jembatan tersebut menggunakan bahan berupa kombinasi antara quenched, tempered steel, dan carbon steel. Dengan bahan tersebut, Tim Alyura ini berhasil merancang jembatan dengan panjang 44 meter pada ketinggian 6,5 meter dan memiliki lebar 9 meter. “Kami merancang jembatan dengan tipe arch truss bridge,” ungkapnya.
Yuro menambahkan, seluruh tim harus mendesain jalan yang menghubungkan dua buah jalan yang dipisahkan oleh jembatan. Bentuk jalan yang melengkung pun menjadi permasalahan bagi tim Yuro sendiri. Sehingga, Yuro dan tim merancang lengkung jalan sesuai standar American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) guna menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara.
Setelah selesai merancang jembatan dan menyelesaikan pengaspalan, selanjutnya Yuro dan tim memoles agar jembatan tersebut juga memiliki nilai estetika. Sehingga, pada jembatan tersebut terpasang lampu dengan hiasan merlion khas Singapura. “Kami juga menampilkan railing bermotif anggrek untuk menguatkan ciri khas Singapura,” jelasnya.
Dalam kompetisi bergengsi di kawasan Asia ini, Yuro dan tim berhasil mengalahkan kontestan dari beberapa negara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Hongkong. Setelah melewati babak penyisihan, Tim Alyura berhasil lolos ke babak final bersama 3 tim lain asal Indonesia dan 1 wakil Singapura, yaitu NTU. (HUMAS ITS)