close

Tim Spektronics ITS Sukses Juarai Chem-E-Car Competition di India

Tim Spektronics ITS bersama salah seorang panitia sekaligus juri (baju oranye) di sela ajang Synergicon Southern Asia Region Chem-E-Car Competition di India

Kampus ITS, ITS News – Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali unjuk gigi di kancah dunia. Kali ini, melalui bidang riset dan inovasi, tim mobil prototipe kebanggaan ITS tersebut sukses menyabet Juara 1 Race Competition dan Juara 3 Poster Competition di ajang Synergicon Southern Asia Region Chem-E-Car Competition yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineer (AIChE) secara luring di India selama dua hari hingga Minggu (20/8) kemarin.

Bimo Bintang Aulia, Team Leader Spektronics ITS menuturkan bahwa kompetisi yang diikuti oleh timnya merupakan kompetisi prototipe mobil yang digerakkan menggunakan reaksi kimia. Di samping itu, kompetisi ini pun juga ada perlombaan poster sebagai ajang pemaparan keamanan serta kelayakan mobil untuk dioperasikan. “Pada poster tersebut dijelaskan inovasi yang diusung pada mobil Spektronics 23 kami ini,” terangnya.

Mobil besutan Bimo dan tim ini mengusung penggunaan reaksi kimia berupa dekomposisi Hidrogen peroksida dengan katalis Ferri klorida. Hasil reaksi bahan kimia tersebut akan menghasilkan tekanan gas oksigen yang berfungsi untuk menggerakkan mobil. “Selama tekanan oksigen pada reaktor tersebut masih ada, maka mobil akan terus melaju,” terang mahasiswa Teknik Kimia 2020 tersebut.

Baca Juga :  ITS Raih Kenaikan Skor dalam THE WUR 2025
Tim Spektronics ITS (berjas biru) saat memaparkan preparation race prototipe mobil Spektronics 23 kepada peserta lain (foto kiri) dan kepada para juri (foto kanan) dalam ajang Synergicon Southern Asia Region Chem-E-Car di India

Selain dengan tekanan oksigen untuk menggerakkan mobil, tim bimbingan Dr Rendra Panca Anugraha ST ini juga memberikan inovasi baru pada driving mechanism-nya. Untuk perlombaan di India ini, driving mechanism yang diciptakan untuk Spektronics 23 menggunakan bahan elektrikal berupa mikrokontroler yang bernama arduino nano yang berfungsi untuk mengontrol gerak dari mobil purwarupa ini.

Mahasiswa yang tergabung dalam divisi technical ini pun menambahkan, inovasi dengan memadukan sumber daya tekanan oksigen dengan mikrokontroler dapat menghasilkan energi yang efisien, namun optimal untuk penggunaan jarak jauh. “Hal itu dikarenakan mikrokontroler akan mati-hidup secara bergantian untuk menghasilkan energi yang optimal dalam menggerakkan mobil,” tambahnya.

Mobil Spektronics 23 dari ITS saat melaju di arena racing dengan track line 21 meter pada perlombaan Synergicon Southern Asia Region Chem-E-Car di India

Lebih dalam lagi, mobil purwarupa yang diusung oleh tim yang beranggotakan Bernardus Krisna Brata, Dheas Pinda Prayoga, Achmad Fadjar Maulana Firdaus, dan Wiji Dharma Aditya ini pada saat kompetisi diharuskan untuk melaju dengan track line lurus sejauh 21 meter. Pada saat itulah penilaian terkait akurasi bahan kimia penggerak mobil dilakukan untuk bisa memberhentikan mobil sedekat mungkin dengan garis finish.

Pemuda berkacamata ini menjelaskan, untuk menempuh 21 meter itu peserta diberikan dua kali kesempatan. Dalam percobaan pertama, mobil karya mahasiswa ITS ini berhasil menempuh jarak sejauh 20,45 meter dan di percobaan kedua diperoleh jarak sejauh 20,8 meter. “Jarak yang kami raih adalah jarak terjauh dibanding peserta lain dengan error hanya 20 senti pada percobaan kedua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pakar IPB University: Akibat Perubahan Iklim, Tak Lama Lagi Suhu Bumi akan Naik 2 Derajat Celcius
Poster karya Tim Spektronics ITS yang memaparkan kelayakan prototipe mobil purwarupa untuk beroperasi pada kompetisi dan menduduki peringkat ketiga dalam ajang Poster Competition

Dengan hasil yang memuaskan pada kedua kesempatan itu dan sebagai satu-satunya delegasi dari Indonesia, tim Spektronics ITS pun berhasil menjadi Juara 1 dalam Race Competition disusul sebagai Juara 3 untuk Poster Competition. Keberhasilan ini membawa tim Spektronics ITS untuk melaju ke kompetisi tingkat berikutnya berskala global untuk bersaing dengan para juara dari tiap region pada bulan November nanti di Orlando, Amerika Serikat.

Di akhir, Bimo pun mengatakan jika kemenangan ini tidak luput dari segala bantuan dan doa dari berbagai pihak yang terlibat. Segala kesulitan yang dihadapi selama empat bulan persiapan pun dapat memberikan hasil positif berupa kemenangan. “Semoga ke depannya Spektronics ITS bisa terus mengharumkan almamater kebanggaan serta bangsa Indonesia untuk berbagai kompetisi internasional berikutnya,” tutup Bimo penuh harap. (HUMAS ITS)