close

Undana Diminta Kaji Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Sikka

Kupang – Sebagai Perguruan Tingi Negeri (PTN) yang memiliki akademisi, dan pakar yang kompeten di berbagai bidang, Universitas Nusa Cendana (Undana) diminta untuk melakukan kajian lingkungan hidup strategis di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, kajian tersebut akan menjadi acuan dalam melakukan pembangunan pada semua sektor di Kabupaten Sikka, utamanya pada sektor lingkungan, pertanian, perikanan, peternakan hingga tata ruang.

Permintaan tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M. Si ketika melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc di Ruang Rapat, Rektorat Undana, Rabu (8/6/2022).

Penandatanganan itu disaksikan Wakil Rektor (WR) Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M. Si, WR IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistim Informasi, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D., Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Muhammad S. M. Nur, M. Si, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Damianus Adar, M. Ec, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Dra. Karolina K. Sangkala, M. Si, Sekretaris LP2M, Simplexius Asa, SH., MH dan Koordinator Prodi S2 Lingkungan, Prof. Philiphi de Rozari, S. Si., M. Sc., Ph. D. Hadir pula, Sekda Sikka, Adrianus F. Parera, SE, M.Si dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Drs. Silvester Saka.

Baca Juga :  Beri Solusi Distribusi Vaksin, Mahasiswa ITS Juarai Kompetisi DHL

Rektor Dr. Maxs dalam pengantarnya menyampaikan terima kasih kebanggaannya dikunjungi Bupati Sikka, NTT guna melakukan penandatanganan MoU. Menurutnya, dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Undana semakin memiliki tanggungjawab moril untuk berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat NTT, khususnya Kabupaten Sikka, termasuk dalam melakukan kajian lingkungan hidup strategis.

Rektor Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M. Si menunjukan naskah MoU yang telah ditandatangani di Ruang Rapat, Rektorat, Rabu (8/6/2022). Tampak Rektor dan Bupati diapit WR II, Ir. Jalaludin, M. Si, WR IV, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D dan Sekda Sikka, Adrianus F. Parera, SE, M.Si.

Undana, sebut Rektor, saat ini tengah mendorong mahasiswa agar tidak hanya menjadikan ruang kelas, laboratorium atau perpustaan menjadi tempat belajar, namun belajar juga bisa dilakukan di dunia kerja, industry, bahkan di tengah masyarakat. Selain itu, para dosen juga didorong agar berkontribusi melakukan riset maupun pendampingan bagi masyarakat, baik dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan maupun tata ruang dan lain sebagainya. Dengan demikian, masyarakat NTT bisa merasakaan keberadaan Undana.

Baca Juga :  Anugerah Diktiristek 2023, Apresiasi Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Mitra dalam Implementasi Transformasi Pendidikan Tinggi

Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M. Si mengatakan, kabupaten yang dipimpinnya memiliki potensi laut, lahan dan lingkungan yang sangat menjanjikan. Namun, sebelum dilakukan pembangunan, pihaknya meminta Undana untuk melakukan kajian lingkungan hidup strategis terhadap 173 ribu hektar lahan, maupun lautan seluas 1.731 km².

Selain itu, ia juga mendorong para akademisi Undana agar melakukan penataan lingkungan yang telah dikonspkan sepanjang 376 km garis pantai. Hal ini, jelas Bupati Sikka untuk menghindari terjadi over fishing atau penangkapan ikan tidak ramah lingkungan. “Jadi, penataan ekosistem untuk masyarakat Sikka, dimulai dari 0 hingga 500 meter, hanya untuk memancing. Kita juga akan merehabilitasi semua ekosostem terumbu karang, dan pemasangan rumpon, karena banyak ikan kecil di situ. Mulai dari blue fish hingga yellow fish,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan, karena pihaknya khawatir, akan terjadi penurunan kualitas lingkungan, karena ekosistem tidak tertata dengan baik. Untuk bidang pertanian, jelasnya, potensi Kabupaten Sikka adalah pohon kelapa dan coklat. Karena itu, ia mengaku, sebanyak 60 generasi muda Sikka, yang telah dikirim ke Israel guna belajar pertanian agar tanaman lainnya bisa ikut dikembangkan di lahan kering Kabupaten Sikka. Ia juga menyebut, masyarakat petani akan sejahtera jika persoalan mendasar seperti air, pupuk dan pestisida bisa tersedia dengan baik. (rfl)

Tim Humas, Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas,