Pengumuman Panggilan Wawancara Pelamar Indonesia-Austria Scholarship Programme (IASP) dan Ernst-Mach ASEA-UNINET Tahun 2020



Nomor : 2285/E4/BP/2020 | 27 Juli 2020
Lampiran : satu berkas
Hal : Panggilan Wawancara

Yth.
1. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
2. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I-XIV di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Menindaklanjuti surat kami nomor: 511/E.E4/BP/2020 tanggal 15 Mei 2020 perihal “Pendaftaran IASPTahun 2020”, dan setelah melakukan seleksi administrasi berkas pelamar Indonesia – Austria Scholarship Programme (IASP) jenjang S3, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bersama OeAD akan melaksanakan seleksi wawancara terhadap pelamar beasiswa tersebut di atas dari Perguruan Tinggi Bapak/Ibu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.

Agar wawancara berjalan lancar dan efektif, kami mohon seluruh peserta dapat mematuhi aturan sebagai berikut.

  1. Peserta wajib stand-by 30 (tiga puluh) menit sebelum jadwal yang ditentukan.
  2. Peserta akan mendapatkan tautan Zoom untuk wawancara melalui alamat e-mail yang digunakan pada saat pendaftaran. Selanjutnya, peserta wajib menggunakan akun Zoom dengan nama lengkap.
  3. Peserta wajib mengisi daftar hadir melalui tautan: https://bit.ly/PresensiIASP.
  4. Apabila memerlukan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi panitia melalui e-mail: bln.dikti@kemdikbud.go.id.
Baca Juga :  Tawaran Pendaftaran Program Talent Scouting Tahun 2024

Pada saat wawancara, peserta wajib mempersiapkan dokumen sebagai berikut:

  1. Surat izin mengikuti wawancara dari Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri bagi dosen PTN atau Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) bagi dosen PTS;
  2. Daftar Riwayat Hidup/Curriculum Vitae (CV) dalam Bahasa Inggris;
  3. Letter of Acceptance (LoA) yang masih berlaku dan tidak bersyarat (unconditional) dari universitas tujuan atau Letter of Admittance/Acknowledgment dari calon supervisor di universitas tujuan;
  4. Usulan penelitian (research proposal) dan rencana publikasi yang telah didiskusikan dengan calon supervisor di universitas tujuan;
  5. Sertifikat TOEFL ITP atau IELTS atau IBT yang masih berlaku (asli);
  6. Sertifikat penguasaan Bahasa Jerman (asli, jika ada);
  7. Ijazah dan transkrip (IPK) S1 dan S2 (asli);
  8. Rekomendasi dari universitas asal dalam Bahasa Inggris sebanyak 2 (dua) buah;
  9. Kontrak kerja sebagai dosen tetap dari Yayasan Penyelenggara atau Pemimpin Perguruan Tinggi bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta; dan
  10. Surat pernyataan tidak menerima beasiswa lain yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000,- (format sebagaimana Lampiran II).
Baca Juga :  Tawaran Beasiswa Program Doktor Seoul National University PresidentsFellowship (SNUPF) bagi Dosen Perguruan Tinggi Indonesiauntuk Fall Semester 2024

Jika pada saat wawancara ditemukan ketidakjujuran yang dilakukan oleh pelamar, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan menempatkan yang bersangkutan ke daftar pembinaan.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.


Lampiran bisa diunduh di bawah ini :