close

Implementasi MBKM, UNPAR Jajaki Kerja Sama dengan PT MRT Jakarta

Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan (FT UNPAR) menjajaki kerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penjajakan berupa program magang pun dilakukan demi menindaklanjuti hibah kompetisi yang didapatkan Program Studi (Prodi) Teknik Sipil FT dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun anggaran 2021. 

Diketahui bahwa selain Prodi Teknik Sipil, Prodi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi juga memenangkan hibah tersebut. Melalui hibah tersebut, maka transformasi pendidikan tinggi yang menjadi fokus UNPAR tentunya akan berjalan semakin baik. Sebab tak dimungkiri, penekanan pada fleksibilitas dan kesempatan belajar bagi mahasiswa dan Perguruan TInggi memerlukan kolaborasi dan pendanaan. Oleh karena itu, melalui PKKM yang merupakan bagian dari MBKM tersebut, maka UNPAR didorong untuk berkolaborasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) 

Atas dasar itu, UNPAR melalui Fakultas Teknik berupaya menggandeng MRT Jakarta berkolaborasi guna mendukung program MBKM, karena sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan DUDI sangat diperlukan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing. 

Dalam pertemuan yang berlangsung secara daring, pada Selasa (15/6/2021) itu, MRT Jakarta diwakili Nuzulul Umam (Legal), Stephen Wiguna (TOD), Gunawan (Operation & Maintenance Facility Services), Panji Arum (Railway Maintenance), dan Calvina Anastasia (Supply Chain Management). Sementara dari FT UNPAR, rapat koordinasi itu dihadiri Dekan FT Doddi Yudianto, Ph.D beserta jajaran dosen, di antaranya Felix Hidayat, ST., MT., dan Helmy Hermawan Tjahjanto, ST., MT.

Mengawali diskusi, Helmy mengatakan bahwa penjajakan kerja sama dengan MRT Jakarta tentunya terkait dengan kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang mewajibkan Universitas memfasilitasi atau memerdekakan mahasiswanya untuk mengambil kegiatan akademik di luar kampus dan kurikulum inti. 

Baca Juga :  Inovasi Mahasiswa UNAIR Ciptakan Skincare dari Ekstrak Biji Nangka

“Terhadap kebijakan tersebut, tim dari Program Sarjana Teknik Sipil mencoba merumuskan dan mengkaji beberapa kegiatan yang relevan dengan kegiatan MBKM, setelah kami kaji melihat urgensi dan relevansi dengan kebutuhan di Prodi, maka kami menyampaikan program unggulan yang kami harap bisa berjalan dalam program magang,” tutur dia.

Selanjutnya, skema program magang yang ditawarkan pun disampaikan oleh Felix Hidayat. Sebagaimana diketahui, ada 8 bentuk kegiatan pembelajaran di luar Prodi jika mengacu Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat (1). Maka jika dikaitkan dengan upaya kerja sama dengan MRT Jakarta, pihaknya menawarkan kerja sama di bidang magang.

Program magang yang akan dijalankan bersama nantinya, lanjut dia, tetap tujuannya adalah untuk menghasilkan dan mengacu pada profil lulusan Prodi Sarjana Teknik Sipil UNPAR. Yakni, perancang di bidang struktur, geoteknik, transportasi, teknik sumber daya air, dan/atau perencana, pengawas, dan pengelola pelaksanaan proyek konstruksi secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Mampu bekerja mandiri maupun dalam kelompok serta menjadi cendikia yang menjunjung tinggi etika profesi, kebenaran, kebaikan, dan keindahan.

“Tentu saja program magang yang dilakukan, mengingat besarnya jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang disetarakan dalam hal ini sekitar 14-16 SKS, maka kami harapkan adalah ujungnya mencapai profil lulusan yang sesuai tujuan yang akan dihasilkan program kami,” ucapnya.

Dalam pemaparannya, Felix menerangkan pentingnya peran mitra pada kegiatan magang. Mulai dari keterlibatan dalam perumusan kegiatan magang yang mencakup capaian pembelajaran kompetensi, mekanisme pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi (penilaian). Kemudian penyediaan pekerjaan dan tempat bekerja bagi mahasiswa magang sesuai dengan kurikulum Prodi, proses seleksi dan penerimaan mahasiswa peserta magang sesuai kriteria yang dibutuhkan perusahaan atau karakteristik pekerjaan.

Baca Juga :  Terus Lakukan Hilirisasi, ITS Teken MoU dengan PELNI

Pelaksanaan magang juga akan berkontribusi pada Prodi dan dosen pendamping yang akan menghasilkan penilaian atau umpan balik dan penawaran kelanjutan karier bagi mahasiswa (setelah lulus) jika dinilai berpotensi dan memenuhi kualifikasi perusahaan.

“Tentu saja peserta magang yang akan kami kirimkan adalah orang-orang pilihan, tidak sembarang. Supaya bisa berjalan dengan efektif dan tidak memberatkan perusahaan yang bersangkutan, juga bisa mendapatkan benefit kedua belah pihak,” katanya.

Program magang yang ditawarkan pun akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Bagi mitra, kegiatan magang tentunya akan mendapatkan calon tenaga yang siap direkrut sebagai karyawan sekaligus memperbarui pengetahuan dan teknologi yang diperoleh melalui mekanisme interaksi dengan sivitas akademis.

Sementara manfaat bagi dosen adalah pendampingan kegiatan magang MKBM ini akan meningkatkan peran dosen di luar kampus. Dosen juga akan memiliki kesempatan untuk menerapkan keahliannya serta mengembangkan kompetensi melalui pekerjaan dan interaksi dengan para praktisi. Pengembangan kompetensi dosen akan berdampak signifikan pada peningkatan kualitas pembelajaran.

“Selain mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan magang, kami juga akan menugaskan beberapa dosen untuk mendampingi mahasiswa tersebut. Dengan harapan akan memperkaya dosen tersebut dalam melihat apa yang terjadi dalam dunia kerja, juga terjadi pertukaran informasi supaya dari pihak mitra pun mengetahui teknologi apa yang berkembang saat ini,” tutur Felix.

Menanggapi paparan perihal skema program magang yang ditawarkan, Supply Chain Management MRT Jakarta Calvina Anastasia menyambut baik tawaran program magang yang diajukan tersebut. Sejauh ini, MRT Jakarta sudah menjalin kerja sama dengan Fakultas Hukum UNPAR.

Calvina membuka peluang kerja sama dengan FT UNPAR, termasuk program magang sebagai kolaborasi bersama untuk mendukung MBKM. Kendati demikian, perihal yang akan disepakati nantinya mesti sejalan dengan kepentingan kedua belah pihak. Mulai dari daya tampung perusahaan dan seleksi bagi mahasiwa yang akan magang akan disesuaikan dengan kriteria yang dibutuhkan di masing-masing unit kerja.“Apa yang nanti bisa dikerjakan ini sebenarnya suatu hal yang cukup baik bagi mahasiswa yang ingin mencoba masuk ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya dan ini akan sangat bermanfaat sekali sebagai pengalaman mereka. Tentunya usulan tersebut akan kami komunikasikan dengan Divisi Human Capital yang memang menaungi untuk (kebutuhan) internship dan nanti akan dikoordinasikan lebih lanjut,” ujar Calvina.