close

Bantu Tingkatkan Sertifikasi Keahlian, ITS – DAS Certification Teken MoU

Dirut DAS Certification Herry Priyono (dua dari kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD (dua dari kanan) menunjukkan naskah MoU dan PKS usai ditandatangani
Dirut DAS Certification Herry Priyono (dua dari kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD (dua dari kanan) menunjukkan naskah MoU dan PKS usai ditandatangani

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuktikan kesiapannya untuk meningkatkan keahlian sivitas akademikanya guna menyongsong target Research and Innovation University di masa mendatang. Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan DAS Certification, Rabu (6/4).

Bertempat di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS, pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, dekanat di lingkungan ITS, pengurus pusat kajian bidang kebijakan publik ITS, dan jajarannya. Dari pihak DAS Certification, dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) DAS Certification Herry Priyono beserta jajaran pimpinan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bambang mengungkapkan bahwa MoU ini dihadirkan dengan melihat prospek ITS ke depannya yang akan ditargetkan menjadi Research and Innovation University. Dengan target ini, tentunya ITS membutuhkan keahlian yang mumpuni dari setiap sivitas akademikanya. “Maka dari itu, kami menarik DAS Certification di ranah sertifikasi inovasi ilmiah yang telah berstandar internasional,” jelasnya.

Baca Juga :  STMIK Nusa Mandiri Siapkan Bibit Unggul Guna Ikuti Peksiminas-Kemendikbud
Diskusi yang dipimpin oleh Direktur Utama DAS Certification Herry Priyono (kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD
Diskusi yang dipimpin oleh Direktur Utama DAS Certification Herry Priyono (kiri) dan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD

DAS Certification ini terlihat sejalan dengan ITS dalam bidang riset dan inovasi yang sama-sama bertujuan untuk menuju target Indonesia Industry (INDI) 4.0, audit energi, dan pelatihan manajemen industri. Terlebih ITS didukung dengan 10 riset inovasi di Gedung Research Center (RC) ITS, lima pusat kajian strategis, dan diterapkan melalui empat klaster inovasi sebagai hilirisasi produk yang aman dibawa ke Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) untuk dipublikasikan ke masyarakat.

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan bahwa DAS Certification ini akan bekerja dengan konsen pada riset mahasiswa ITS yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan asesmen yang digunakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Dengan harapan, setelah lulus mahasiswa ITS sudah memiliki sertifikasi internasional berstandar ISO agar dapat disasarkan ke pasar industri Indonesia dan internasional, serta BUMN,” ujarnya.

Tak hanya itu, dosen Departemen Teknik Mesin ini juga berharap ITS dan DAS Certification dapat meluaskan kerja samanya dengan merambah ke dunia training dan seminar umum yang akan ditargetkan untuk mahasiswa tahun pertama.

Upaya yang diinisiasi oleh ITS untuk meningkatkan sertifikasi internasional ini mendapat dukungan penuh dari DAS Certification. Herry memaparkan bahwa beberapa inovasi, riset, dan kebutuhan sivitas akademika ITS ini dapat ditingkatkan melalui beberapa program ISO yang disediakan. Di antaranya, ISO 9001 Quality Management System, ISO 14001 Environmental Management System, ISO 27001 Information Security Management System, dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Apresiasi Dukungan Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Semasa Pandemi COVID-19
Foto bersama para pimpinan ITS dengan delegasi dari DAS Certification yang bertempat di Gedung Rektorat ITS
Foto bersama para pimpinan ITS dengan delegasi dari DAS Certification yang bertempat di Gedung Rektorat ITS

Dengan kerja sama ini, DAS Certification dapat menjamin mutu dan kualitas sertifikasi yang lebih luas dan kompetitif di dunia global, sambil mempertahankan tingkat keahlian dari sivitas akademika yang nantinya tergabung dalam program pelatihan tersebut. “Sertifikasi ini juga telah mendapatkan pengakuan dari United Kingdom Accreditation Service (UKAS), International Accreditation Forum (IAF), dan Safety Scheme in Procurement (SSIP),” sebutnya.

Dari kerja sama di ranah sertifikasi keahlian internasional ini, Herry dan tim berharap penuh kepada ITS untuk terus menargetkan banyak keahlian dasar yang dibutuhkan oleh sivitas akademikanya, terlebih pada mahasiswa tingkat akhir agar dapat mempertahankan eksistensi dan tingkat keahliannya di ranah kerja. “Sesuai dengan target ITS sebagai Research and Innovation University, pionir inovasi di Indonesia,” tutupnya. (HUMAS ITS)