close

Berkontribusi Selama Pandemi, Rektor ITS Terima Penghargaan dari Curtin University

Merespon berbagai dampak akibat pandemi, sejumlah inovasi dan usaha berhasil ditelurkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membantu memberikan solusi. Mengapresiasi hal ini, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng selaku Rektor ITS yang berperan sangat besar di balik pengorganisasian usaha dan inovasi tersebut, menerima penghargaan Innovation Award for the 2020 Curtin University Alumni Achievement dari Curtin University, Australia, Kamis (29/10).

Menurut rektor yang akrab disapa Ashari ini, penghargaan tahunan ini merupakan apresiasi Curtin University kepada para alumni kampus tersebut yang tersebar di seluruh dunia. Kebetulan, Ashari juga merupakan salah satu alumnus Curtin University. Setiap tahunnya, terdapat enam orang penerima penghargaan yang terbagi dalam enam kategori, yakni Bussines and Law, Humanity, Health Science, Science Engineering, Global Impact dan Innovation. “Setiap kategori memiliki kriteria penilaian yang berbeda-beda,” tuturnya.

Ashari melanjutkan, usaha yang dilakukannya bersama ITS ini merupakan sebuah inovasi yang memiliki dampak besar. Sebab, bersama pihak-pihak yang berada di balik usaha ini, ITS mampu mengerahkan potensinya untuk mendesain, memproduksi dan mendistribusi berbagai produk yang berkaitan selama masa pandemi Covid-19 ini. Tercatat hingga saat ini, lebih dari 170.000 face shield, 4.500 liter hand sanitizer, 1.500 hazmat suit serta 12 unit Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA) diproduksi oleh ITS selama masa pandemi ini.

Baca Juga :  Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) kembali mengirimkan mahasiswa terbaik Indonesia untuk menempuh studi di perguruan tinggi terbaik di luar negeri.

Kontribusi tersebut, jelas Ashari, tidak lepas dari tiga visi kontribusi nasional yang dicanangkan ITS, yakni menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, menyelesaikan tantangan masyarakat yang berdampak besar, serta menyejahterakan masyarakat. “Dulu saat Covid-19 baru masuk awal Maret, kita (Indonesia, red) tidak siap. Masker tidak banyak, face shield belum ada, rumah sakit juga tidak siap. Ini yang membuat kami (ITS, red) tergerak untuk melakukan kontribusi tersebut,” terang guru besar Teknik Elektro ITS ini.

Hingga akhirnya, lanjut Ashari, dibentuklah sejumlah tim yang bertugas pada produk masing-masing, seperti para dosen Departemen Desain Produk (Despro) ITS dengan desain dan optimasi face shield. Sementara sejumlah dosen Departemen Kimia ITS, Departemen Teknik Kimia ITS, dan Departemen Teknik Lingkungan ITS memproduksi hand sanitizer. Sedangkan mahasiswa dan alumni ITS dengan hazmat suit, hingga para peneliti, tim robot ITS dan tenaga medis RS Unair dengan robot RAISA. “Semua menjadi tantangan besar, karena waktunya singkat,” aku lelaki kelahiran Sidoarjo ini.

Baca Juga :  ISI Yogyakarta Gelar Pelatihan Softskill “Langkah Pasti Raih Prestasi”, Guna Mencetak Job Creator

Selaku rektor, Ashari menuturkan bahwa dirinya berperan dalam mengorganisasi, mengembangkan, mengarahkan, dan menggerakkan semua tim agar berjalan optimal. Dengan demikian, potensi yang dimiliki ITS dapat terwujud menjadi kerja nyata yang memiliki hasil. “Alhamdulillah akhirnya (kontribusi ITS) dapat dirasakan masayarakat secara luas. Sebab kalau tidak digerakkan, potensi besar tidak akan menghasilkan apa-apa,” ujarnya penuh syukur.Terkait dianugerahkannya Innovation Award for the 2020 Curtin University Alumni Achievement Awards ini, Ashari mempersembahkannya untuk orang-orang yang berada di balik kontribusi ITS selama masa pandemi ini. Ia berharap, ke depannya kontribusi ITS dapat berkembang lebih luas lagi. “Mudah-mudahan langkah ITS lebih banyak dikenal masyarakat, para penelitinya juga semakin muncul ke permukaan,” tandasnya berpesan. (mad/HUMAS ITS)