close

FKH IPB University Kembali Selenggarakan Pelatihan Bagi Dokter Hewan di Indonesia

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University dan Indonesia Australia Red Meat and Cattle bekerjasama dalam bidang keamanan pangan terhadap sapi potong untuk memberikan pelatihan kepada dokter hewan di daerah-daerah seluruh Indonesia. Pelatihan ini sebelumnya diadakan pada Desember 2020 lalu dengan target yang sama.

Acara yang diketuai oleh Dr drh M Agil, MScAgr ini dibuka secara langsung oleh Dekan FKH IPB University, Prof Drh Deni Noviana, PhD, DAICViM didamping Kepala Divisi Reproduksi dan Kebidanan.

Kali ini, sebanyak 28 dokter hewan yang terpilih dari seluruh Indonesia mengikuti pelatihan yang diadakan selama lima hari dari 27-31 Maret 2021 secara virtual. Pelatihan ini sebagai upaya persiapan tren pasokan daging di dunia. Tren ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan permintaan daging sapi dalam negeri di Indonesia, penurunan produksi dalam negeri, berkurangnya ketersediaan daging sapi impor, dan tingginya harga sapi dari negara-negara pengekspor sangat urgen untuk segera diantisipasi secara nasional.

Baca Juga :  ITS Raih Dua Penghargaan Internasional di BRAUIC 2024

Topik-topik yang dibahas dalam pelatihan meliputi seleksi sapi berdasarkan kesehatan dan libido dalam program reproduksi seperti kawin alam dan inseminasi buatan, koleksi dan evaluasi semen melalui uji makroskopis dan mikroskopis, proses pembuatan semen segar dan semen beku serta dengan pengelolaannya, penjelasan teori reproduksi dan patologinya, teknik mengetahui buntingnya sapi, dan tidak luput juga dari teori gangguan dan penyakit reproduksi pada sapi.  

Selain yang terkait dengan reproduksi sapi potong dan teori patologisnya, pelatihan ini juga menghadirkan praktisi industri dan manajemen nutrisi pada sapi untuk memberikan gambaran sebenarnya di lapangan. Kombinasi paparan materi dua arah dikombinasi dengan virtual wet-lab sangat menarik antusiasme peserta. Pelatihan ini mendapatkan Surat Penetapan Satuan Kredit Pendidikan Berkelanjutan (SKPB) nomor 080/CE/S-L/PBPDHI/III/2021, SKPB peserta 4 SKPB, narasumber 4 SKPB, dan panitia 4 SKPB. 

Baca Juga :  Dr Luky Adrianto Bahas Pentingnya Multistakeholder Platform dalam Eksekusi WPP