Rencana Integrasi KKN Tematik Kewirausahaan USAID dengan KKN Tematik Ditjen Dikti

Siaran Pers
Nomor : 045/Sipers/IV/2020

Jakarta- plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Nizam, dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, mengikuti diskusi daring bersama USAID untuk membahas rancangan memasukkan KKN Tematik Kewirausahaan (TKWU), Rabu (29/4). Pertemuan ini nantinya akan menghasilkan rancangan integrasi KKN TKWU yang dirancang oleh USAID ke dalam kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.

Dalam pembukaannya, Nizam menyampaikan bahwa lulusan perguruan tinggi di masa mendatang akan menghadapi lapangan pekerjaan baru akibat otomatisasi. Akan ada 23 juta pekerjaan lama yang hilang dan akan digantikan antara 27-46 juta pekerjaan baru. Dengan begitu, mahasiswa perlu lebih dinamis dalam belajar dengan dukungan kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka.

“Mahasiswa akan memiliki kegiatan luar seperti magang dan KKN dengan lebih luas melalui kebijakan Kampus Merdeka. Mahasiswa dapat melakukan pengabdian di desa dan membangun desa selama 6-12 bulan bersama aparatur desa, BUMDes, Koperasi, atau organisasi lainnya dengan menerapkan ilmu yang telah didapatkan di kampus, sehingga turut pula menciptakan mahasiswa yang memahami permasalahan di lapangan, menjadi manusia produktif, dan berjiwa sosial tinggi,” ucap Nizam.

Baca Juga :  Dirjen Dikti: Semangat Gotong Royong dan Adaptasi Teknologi di Masa Pandemi Harus Dipertahankan dan Ditingkatkan

Direktur Human Capacity and Partnership USAID, Thomas menjelaskan bahwasanya USAID mendukung hubungan kerja sama strategis antara Amerika dengan Indonesia, salah satunya dalam bidang pendidikan. “Kami melihat bahwa pemuda di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan perekonomian negara, serta membantu masyarakat keluar dari angka kemiskinan melalui program KKN Tematik Kewirausahaan ini,” ujar Thomas.

Sementara itu, Aris Junaidi jelaskan bahwa Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, mengelola beberapa kegiatan KKN mahasiswa. KKN Reguler, merupakan KKN yang diselenggarakan perguruan tinggi selama 40-60 hari. PHP2D merupakan program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa yang dilakukan organisasi mahasiswa kampus untuk membantu pengembangan desa melalui seleksi proposal. PMD-KIM adalah Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa yang dilaksanakan selama 1 semester bahkan hingga 1 tahun. KKN Tematik merupakan KKN dengan tema khusus seperti yang sudah dijalankan yaitu KKN Kebangsaan, KKN Citarum Harum, dan KKN Pemberantasan Buta Aksara.

Baca Juga :  Plt. Dirjen Dikti: Kebijakan Kampus Merdeka Diharapkan dapat Membantu Pembangunan Desa

“Nanti bisa kita integrasikan KKN Tematik Kewirausahaan USAID ke dalam KKN Tematik yang dijalankan di Direktorat Belmawa,” tutur Aris.

Aris melanjutkan, dalam kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang telah selesai dirancang, program kewirausahaan telah termasuk dalam program pembelajaran yang capaian pembelajarannya dapat diintegrasikan langsung dengan praktik kewirausahaan di lapangan.

Progam kewirausahaan kampus nantinya akan disusun di tingkat perguruan tinggi. Program tersebut merupakan kombinasi beberapa mata kuliah dari berbagai program studi yang ditawarkan oleh Fakultas. Mahasiswa yang mengikuti program tersebut dapat menyelesaikan 20 sks/semester atau 40 sks/tahun berisi capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan kegiatan wirausaha yang akan dilakukan. (YH/DZI/FJR/RNS/HIL)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
5012 Views