close

Solusi Inovasi Pembelajaran di Daerah 3T, Ditjen Diktiristek Siapkan Mobil PJJ Kampus Merdeka dan Mobil Vaksinasi

Jakarta—Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek telah menyiapkan Mobil Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kampus Merdeka dan Mobil Vaksinasi. Kedua produk inovasi ini sebagai solusi nyata atas kebutuhan akses internet untuk pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sehingga mahasiswa di daerah tersebut dapat belajar secara daring dan luring dengan lancar. Rencananya, mobil ini akan segera diluncurkan ke daerah 3T dalam waktu dekat setelah melalui tahap uji coba.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan bahwa langkah ini bertujuan untuk meminimalisir loss-learning yang ada, dimana terdapat 124 ribu mahasiswa di Indonesia yang tinggal di daerah 3T dan tidak pernah tersentuh jaringan internet. Mereka telah terdampak sejak awal PJJ dilakukan.

“Pembelajaran daring tidak memungkinkan untuk mahasiswa di daerah 3T karena akses internet terbatas dan kebanyakan tidak memiliki gadget,” ungkap Paris saat Taklimat Media tentang Uji Coba Mobil PJJ Kampus Merdeka dan Mobil Vaksinasi di Daerah 3T, Selasa (21/9).

Mobil PJJ ini nantinya akan terintegrasi dengan Klinik Sistem Pembelajaran Daring Pendidikan Tinggi (Klinik SPADA). Klinik SPADA ini akan membawa VSAT sekaligus menjadi tempat pembelajaran daring dengan berkeliling daerah 3T tersebut. Mobil PJJ ini nantinya juga akan dilengkapi dengan layanan vaksinasi keliling untuk tenaga pendidik (tendik) dan mahasiswa.

Baca Juga :  Transformasi Pendidikan Tinggi dan Akselerasi Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi

Layanan Mobil PJJ Kampus Merdeka ini difokuskan di daerah 3T yang sama sekali tidak terjangkau jaringan internet fiber optik. Paris menyebut terdapat sekitar 68 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T, di antaranya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku Utara, Papua, dan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Dengan total 13 unit mobil, 10 mobil akan dikirimkan ke tiga provinsi yaitu NTT, Maluku Utara, dan Papua.

“Kita betul-betul akan fokus memfasilitasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sekolah menengah dan pendidikan dasar agar difasilitasi sebagian oleh mobil Kampus Merdeka,” ucap Paris.

Tak hanya itu, berbagai upaya juga dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mengatasi ketertinggalan di daerah 3T. Seperti ADA DIKTI (Anjungan Daring Pendidikan Tinggi), yang sudah dipasang di NTT, Maluku Utara, dan Papua. ADA DIKTI ini berupa mini base transceiver station (BTS) untuk menangkap sinyal yang lemah untuk diperkuat agar internet tersedia di daerah 3T tadi.

Setelah mini BTS di daerah-daerah tersebut berdiri, Ditjen Diktiristek pun mengadakan tablet DIKTI EDU yakni tablet terjangkau berisi modul pembelajaran dari mata kuliah dari semester 1 sampai 8 sesuai dengan program studi di daerah tersebut. “Karena selain tidak memiliki jaringan internet, mahasiswa di daerah 3T juga tidak memiliki perangkat untuk menjalani pembelajaran daring,” jelas Paris.

Baca Juga :  Bambang Brodjonegoro di Kuliah Umum FEB UI: Refleksi Perjalanan Sang Guru

Paris berharap mobil ini akan segera dikirim ke berbagai tempat dan menjadi pusat pembelajaran di daerah 3T dengan nama Mobil Kampus Merdeka, dan bekerja secara multifungsi dengan ADA DIKTI, KLINIK SPADA, Mobile PJJ, dan sebagai mobil vaksinasi keliling.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi layanan akses pendidikan tinggi dan dapat memfasilitasi daerah 3T agar dapat mengejar ketertinggalannya. “Selain itu, outcome yang ditargetkan yaitu peningkatan mutu pendidikan tinggi, percepatan vaksinasi, dan menjadi anjungan untuk mengunduh segala fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa di daerah 3T dapat tercapai,” tambahnya.

Purba Purnama dari Universitas Prasetya Mulia sebagai inovator mobil PJJ ini mengungkapkan bahwa dengan adanya Mobil Kampus Merdeka ini, ia ingin memberikan solusi untuk mahasiswa tertinggal dan mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Sehubungan dengan Kemendikbudristek yang sedang melakukan akselerasi terhadap kegiatan literasi sains dan matematika. Maka dari itu, ke depannya mobil PJJ ini akan dilengkapi dengan fasilitas sains, seperti mikroskop untuk sekaligus bisa mengajar siswa baik itu SD, SMP, atau SMA yang ingin belajar biologi atau fisika yang menggunakan internet,” jelasnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti