close

ULM Buat Hand Sanitizer Hingga Aktif Buka Layanan Konseling Psikologi

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengaku siap menggandeng Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam pembuatan cairan pembersih tangan (hand sanitizer).Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani ketika secara langsung menyaksikan proses pembuat hand sanitizer yang dilakukan mahasiswa serta dosen S1 Farmasi FMIPA ULM dan Program Studi Profesi Apoteker. “Kami siap bekerja sama dengan Fakultas MIPA ULM membuat hand sanitizer, yang diharapkan mampu mengatasi keterbatasannya di masyarakat dan menekan penyebaran virus corona,” kata Nadjmi yang turut didampingi Wakil Wali Kota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan.

Kelangkaan hand sanitizer akibat pandemic COVID-19 membuat mahasiswa serta dosen S1 Farmasi FMIPA ULM dan Program Studi Profesi Apoteker berinisiatif untuk membuat hand sanitizer. Pembuatan cairan pembersih tangan dilakukan dengan tetap menjaga jarak physical distancing dan tidak ada kontak antara orang per orang. Semua mahasiswa dan dosen yang terlibat juga menggunakan sarung tangan APD dan pembuatannya higienis dan mengutamakan standart WHO yaitu dengan komposisi mengikuti formula WHO serta kontrol kualitas standar WHO dengan kadar Etanol 70 hingga 85 persen. Aksi pembuatan hand sanitizer itupun mendapat apresiasi dari Wali Kota Banjarbaru yang datang secara langsung menyaksikan proses pembuat hand sanitizer tersebut.

Baca Juga :  Hadiri P4G Seoul Summit, Dosen HI UNAIR Suarakan Gerakan Zero Waste

Sementara Unit Konsultasi dan Pelayanan Psikologi (UKPP) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran ULM juga aktif memberikan Layanan Konseling Psikologi bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan psikologis terkait situasi pandemi COVID-19. Pelayanan Konseling Psikologi ditangani oleh Tim Ahli UKPP tanpa berbayar alias gratis. Layanan dilakukan secara online mematuhi peraturan tentang social distancing sesuai protokol pencegahan virus corona.

Salah satu Tim Konselor Dr. Ermina Istiqomah, M.Psi mengatakan, dibukanya pelayanan konseling psikologi sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi pandemi COVID-19.Menurut Ermina, wabah virus corona tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, tapi juga menganggu secara mental orang-orang yang secara fisik sehat.  Tim Konselor sendiri terdiri dari Dr. Ermina Istiqomah, M.Psi., Neka Erlyani, M.Psi., Rika Vira Zwagery, M.Psi., Rahmi Fauzia, S.Psi., MA., Sukma Noor Akbar, M.Psi., Marina Dwi Mayangsari, M.Psi., Firda Yuserin, M.Psi., Rendy, Alfiannoor Achmad, S.Psi., MA., Emma Yuniarrahmahm S.Psi., MA., Silvia Tri Febriana, M.Psi., Jenah Safitri, M.Psi., Dwi Nur Rahmah, S.Psi., MA., dan Meydisa Utami Tanau, M.Psi.

Baca Juga :  Perguruan Tinggi Didorong Merespons Positif Tawaran Kemandirian

Pada bagian lain, ULM melalui Fakultas Kedokteran turut aktif memberikan pelatihan penanganan jenazah positif COVID-19. Bersama Tim Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, akademisi Fakultas Kedokteran ULM secara serial melakukan sosialisasi dan pelatihan di beberapa rumah sakit dan dinas kesehatan.

“Bahkan kegiatan terakhir kami juga melakukan pelatihan di Polda Kalsel bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) untuk memberikan materi penanganan jenazah COVID-19 bagi anggota Polri,” terang Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran ULM dr. H. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp. Menurut Iwan, dengan adanya pelatihan tersebut harapannya semua rumah sakit di wilayah Kalimantan Selatan yang menjadi rujukan COVID-19 tidak hanya siap melayani pasien, namun juga siap menangani jenazah positif terpapar corona.

Universitas Lambung Mangkurat memang terlibat dalam berbagai aspek penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19. Selain bidang medis, para akademisi ULM juga aktif dalam bidang psikologi, komunikasi dan edukasi serta beberapa bidang pendukung lainnya. (Humas ULM)