close

Departemen IKK IPB University dan SEAMEO CECCEP Latih Guru PAUD Kamboja Tentang Pendidikan Karakter

Sejak Tahun 2017, salah satu tim peneliti di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University yang diketuai oleh Dr Dwi Hastuti telah mengembangkan model pendidikan karakter yang lebih sederhana. Model ini dapat diterapkan khususnya bagi keluarga dan sekolah di wilayah pedesaan untuk mengembangkan kualitas karakter anak dari usia dini hingga remaja. Yakni model Dwiasas Karakter: Sopan Santun dan Tekun.

Pada tahun 2020, model ini dikembangkan bersama SEAMEO-CECCEP yang merupakan Pusat Regional yang menangani penelitian pendidikan, pengembangan kapasitas, dan advokasi di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Parenting di Asia Tenggara, khususnya untuk pengembangan pelatihan untuk Guru PAUD di Indonesia maupun Asia Tenggara.
Setelah berhasil menyelenggarakan pelatihan Dwiasas Karakter untuk Guru PAUD di Indonesia pada akhir Februari lalu, kolaborasi SEAMEO-CECCEP dan Departemen IKK berlanjut. Beberapa waktu lalu, Pelatihan Online (E-training) Dwiasas Karakter: Sopan Santun dan Tekun kembali diselengarakan.
“Hanya saja untuk pelatihan ini, SEAMEO-CECCEP selain menggandeng Departemen IKK juga menggandeng SEAMEO Secretariat dan juga Ministry of Education, Youth, and Sport (MoEYS) Kingdom of Cambodia. E-training kali ini ditujukan untuk melatih para Guru PAUD di Kamboja untuk mengenal lebih jauh tentang Pendidikan Karakter di jenjang PAUD dan memperkenalkan penerapan Dwiasas Karakter: Sopan Santun dan Tekun (Politeness and Persistence) dalam proses pembelajaran di PAUD di Kamboja,” ujar Dr Dwi Astuti.

Baca Juga :  Lewat Gerakan Sosial, Mahasiswa ITS Raih Beasiswa YSEALI AFP Amerika Serikat

Pelatihan online ini dibuka langsung oleh Director of SEAMEO-CECCEP, Dr Dwi Priyono, Director of SEAMEO-Secretariat Dr Ethel Agnes P Valenzuela, dan Deputy Secreatry General of NC-ECCD and Director of Early Childhood Education Department, MoEYS Kingdom of Cambodia Mr H.E. Prak Kosal.

Pada hari pertama, pelatihan diawali dengan materi building awereness tentang pentingnya pendidikan karakter oleh Dr Dwi Hastuti dan Prinsip Pendidikan Karakter oleh Alfiasari, SP, MSi. Peserta pelatihan dibangun kesadarannya tentang pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini dan prinsip pendidikan karakter yang dapat diterapkan di sekolah sejak dini. Tujuannya adalah agar peserta mempunyai landasan pemikiran yang kuat tentang pentingnya pendidikan karakter untuk anak.

Baca Juga :  Komitmen dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus, UTU Lantik Satgas PPKS

Dr Dwi Hastuti dan Alfiasari, SP, MSi dari Divisi Perkembangan Anak, Departemen IKK juga memberikan materi tentang Dwiasas Karakter: Sopan Santun dan Tekun dan bagaimana penerapannya secara simultan antara pendidikan karakter di sekolah dan di rumah.
Melalui materi ini diharapkan peserta pelatihan mampu menerapkan pendidikan karakter di sekolah masing-masing, khususnya nilai-nilai kebaikan yang terkait dengan karakter sopan santun dan tekun.

“Kami juga memberikan contoh-contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah dan dilanjutkan dengan penerapannya di rumah. Selain mendapatkan materi, peserta juga melakukan tugas mandiri yang dikerjakan secara individu maupun berkelompok untuk bisa memperdalam penguasaan materi pelatihan,” imbuhnya. (**/Zul)