Mahasiswa KKN-T Kolaboratif IPB University, Unida, dan Umpo Gelar Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme

Sampah seringkali menjadi permasalahan utama dalam kehidupan masyarakat. Kadang kala, sungai menjadi sasaran pembuangan sampah, seperti fenomena yang terjadi di Desa Krisik, Pudak, Ponorogo, Jawa Timur. 
 
Menjawab permasalahan itu, sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Kolaboratif antara tiga perguruan tinggi, yaitu IPB University, Universitas Darussalam Gontor (Unida) dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) menjalankan program kerja berupa pelatihan pembuatan eco-enzyme untuk ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Krisik.

Mohammad Disam Alfain, salah satu mahasiswa KKN-T IPB University menerangkan, eco-enzyme mudahnya dikenal dengan cairan serbaguna merupakan hasil fermentasi sayuran dan buah-buahan dalam larutan gula merah. Program pelatihan pembuatan eco-enzyme bertujuan mengedukasi ibu-ibu PKK dalam pemanfaatan sampah organik yang dihasilkan dari dapur rumah tangga.

Baca Juga :  Unpad Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

“Panen sayur melimpah di desa Krisik berakibat susahnya menjual sayur yang berlebih dan berakhir membusuk. Sisa-sisa hasil olahan sayur rumah tangga juga belum termanfaatkan dengan baik dan berakhir menjadi limbah. Diharapkan, setelah ini ibu-ibu PKK bisa mengolah sampah organik yang sebelumnya dibuang langsung ke sungai menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” ujarnya. 

Pelatihan diawali dengan pengenalan eco-enzyme, manfaat, cara pembuatan dan pemanfaatan eco-enzyme. Secara aktif, ibu-ibu PKK mempraktikkan langsung cara membuat eco-enzyme menggunakan limbah organik rumah tangga. Mereka sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian.  “Eco-enzyme yang telah dihasilkan, dapat digunakan sebagai pengusir hama, penangkal serangga, campuran dalam cairan pembersih rumah tangga dan lain sebagainya,” imbuh Disam. 

Baca Juga :  Ungguli Bidang Aktuaria, Mahasiswa ITS Juarai Actuarial Case Competition

Beberapa peserta merasa terbantu dengan eco-enzyme yang diberikan oleh mahasiswa KKN-T.  Diantara manfaat yang dimiliki, eco-enzyme digunakan ibu-ibu sebagai pembasmi serangga dan penyakit pada tanaman tanaman.

“Sudah dicoba, alhamdulilah buat serangga dan cabuk cukup efektif,” tutur Simpen, salah satu peserta.  Kebermanfaatan eco-enzyme di bidang kesehatan turut diungkapkan oleh peserta lainnya. “Eco-enzyme-nya aku gunakan untuk kumur. Alhamdulillah sariawan membandel saya lumayan berkurang,” papar Setya yang juga mengikuti pelatihan ini. (*/Rz)