close

Saling Bersinergi, ITS dan UTM Bersihkan Sampah di Hutan Mangrove

Mahasiswa ITS bersama mahasiswa UTM dalam rangkaian U-International Program 2023 di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Minggu (21/05)

Surabaya, ITS News – Tingkatkan jiwa sosial dan kepemimpinan mahasiswa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Global Engagement (GE) menyelenggarakan U-International Program 2023. Berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), program tersebut melangsungkan kegiatan bersih sampah di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Minggu (21/05).

Melibatkan 32 mahasiswa ITS dan 32 mahasiswa UTM, program yang baru digagas pada 2023 ini bermula dari kolaborasi antara kedua perguruan tinggi tersebut. Koordinator U-International Program 2023, Raynaldi Putra Noer Santoso mengungkapkan bahwa kedua kampus teknologi tersebut membutuhkan pertukaran informasi dalam hal keorganisasian mahasiswa. “Kegiatan ini bertujuan membuka wawasan terkait problem solving bagi mahasiswa ITS dan UTM,” ungkap laki-laki yang akrab disapa Ray ini.

Lebih lanjut, Ray menuturkan bahwa salah satu dari rangkaian kegiatan U-International Program adalah pengabdian masyarakat atau Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan tersebut didasarkan pada salah satu butir Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Melalui CSR, mahasiswa mampu bergerak sendiri mengatasi masalah di sekitarnya. “Salah satu masalah yang kami angkat adalah masalah sampah,” tuturnya.

Baca Juga :  Pakar IPB University Ungkapkan Penerapan Sekolah Peternakan Rakyat Untuk Atasi Oversupply Perunggasan
Peserta U-International Program 2023 memilah limbah anorganik yang tersebar di area bibit mangrove

Ekowisata Mangrove Wonorejo dipilih sebagai lokasi kegiatan sebab sejalan dengan masalah yang diangkat pada CSR. Ray memaparkan bahwa sebanyak 1,2 ton sampah berakhir di hutan mangrove tersebut setiap harinya. Sampah tersebut berasal dari limbah di Sungai Brantas yang terbawa arus ke laut. “Kegiatan CSR searah dengan masalah di hutan mangrove karena mewujudkan aksi nyata dengan dampak secara langsung,” jelas alumnus Departemen Teknik Sipil ITS tersebut.

Dalam kegiatan internasionalisasi ini, mahasiswa ITS dan UTM bergotong royong dalam memilah limbah anorganik dan mengumpulkannya pada kantong sampah. Antusiasme tampak menyeruak dan perbedaan kewarganegaraan seolah tak berarti dalam menyelesaikan masalah lingkungan di hutan mangrove. Berkat kerjasama mahasiswa dari dua negara ASEAN tersebut, hutan mangrove yang semula dipenuhi sampah menjadi bersih hanya dalam kurun waktu satu jam.

Baca Juga :  Pertama, ITS Raih Penghargaan Indonesia’s SDGs Action 2023
Mahasiswa ITS dan UTM bergotong royong membersihkan sampah di Ekowisata Mangrove Wonorejo

Kolaborasi antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia ini merupakan bentuk dari implementasi Sustainable Development Goal (SDG) poin ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. Ray berujar bahwa dibutuhkan pengembangan diri mahasiswa dalam hal kepemimpinan dan sosial kolaboratif untuk menjawab tantangan masa depan. “Kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan kuliah maupun pasca kuliah,” ujar staf bagian World Class University Affairs ini. 

Melalui program ini, Ray berharap dapat membuat kegiatan internasionalisasi menjadi lebih berdampak bagi lingkungan sekitar. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi awal bagi ITS untuk berkolaborasi dengan ormawa perguruan tinggi luar negeri lain di masa mendatang.  “Semoga kegiatan ini tak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi lingkungan masyarakat dan masa depan,” pungkasnya penuh keyakinan. (HUMAS ITS)