close

Mahasiswa ITS Inovasikan Layanan Bimbingan Pemrograman Bagi Anak

Tim Asteria Academy saat menunjukkan tampilan antar muka serta website untuk mengakses informasi layanan Asteria Academy

Kampus ITS, ITS News – Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), mahasiswaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan layanan kelas pemrograman komputer bagi anak-anak. Layanan yang bernama Asteria Academy ini menjadi wadah untuk mengasah kemampuan anak dalam berpikir kritis dan pemecahan masalah melalui bahasa pemrograman.

Chief Executive Officer (CEO) Asteria Academy Farhan Muhammad Rizqi mengungkapkan bahwa ide ini muncul karena kurikulum pembelajaran Indonesia yang cukup tertinggal dalam penerapan teknologi coding sejak dini. “Usia anak-anak berada di masa kritis dalam berpikir, sehingga tepat untuk diberikan bekal dasar pemrograman”, terang pria yang akrab disapa Farhan itu.

Baca Juga :  BPRS Botani IPB University Gelar Bakti Sosial Ramadhan

Lebih lanjut, mahasiswa Departemen Statistika Bisnis itu menjelaskan, Asteria Academy merupakan layanan bimbingan pemrograman untuk anak-anak dengan rentang usia 5 hingga 15 tahun yang berfokus pada peningkatan computational thinking. “Computational thinking dapat melatih anak untuk berpikir sistematis dalam memecahkan suatu masalah”, ungkap Farhan.

Farhan menambahkan, dalam pembelajarannya, Asteria Academy memanfaatkan platform Scratch yang dikembangkan oleh mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dengan platform bernama Scratch itu, anak-anak akan didampingi oleh mentor untuk menjalankan logika pemrograman melalui games atau puzzle

Tim Asteria Academy Saat Melakukan Pendampingan Semi Private Class Pada Anak Anak
Tim Asteria Academy saat melakukan pendampingan semi private class pada anak-anak

Asteria Academy menyediakan tiga program yang dapat dipilih sesuai kebutuhan anak. Ketiga program tersebut yakni semi private classprivate class dan ekstrakurikuler. “Melalui program-program tersebut anak akan dibimbing secara langsung oleh mentor yang ahli di bidangnya”, ujar mahasiswa asal Kota Bekasi itu.

Baca Juga :  FHUI Gelar Seminar Melihat Peluang dan Ancaman Notaris Siber di Era Digital

Program bimbingan semi private class dikemas dalam bentuk kelas besar yang berisikan maksimal 25 anak. Setiap kelas akan dibagi menjadi lima kelompok yang didampingi oleh masing-masing mentor. Sementara itu dalam private class, anak akan mendapatkan bimbingan one-on-one dengan mentor. Program berikutnya yaitu extrakulikuler dilakukan melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah mitra. 

Melalui inovasi ini, tim Asteria Academy yang terdiri dari lima mahasiswa ITS ini berhasil mendapat pendanaan pada gelaran Pekan Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2024. Diakhir, Farhan menyampaikan harapannya agar layanan yang disediakan oleh Asteria Academy dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di Indonesia dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas. (HUMAS ITS)