close

Memeluk Kearifan Lokal, PMM3 ISI Padangpanjang Membuka Jendela Kebudayaan Nusantara di Kepulauan Mentawai

ISI Padangpanjang – Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM3) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang merangkul keberagaman budaya Indonesia dengan menggelar kegiatan eksplorasi kearifan lokal di Kepulauan Mentawai. Dalam perjalanan yang penuh makna ini, PMM3 berusaha memahami dan meresapi budaya, adat istiadat, toleransi beragama, dan kehidupan sosial masyarakat Mentawai.

Perjalanan dimulai pada tanggal 14 Desember 2023, ketika rombongan PMM3 berangkat menuju Siberut, pulau terbesar di Kepulauan Mentawai. Mereka tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga peserta aktif dalam berbagai kegiatan tradisional masyarakat Mentawai. Interaksi yang intens dengan lokalitas tersebut memberikan pengalaman tak terlupakan bagi Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM3) ISI Padangpanjang.

Selama di Siberut, mahasiswa PMM3 terlibat dalam kegiatan pengenalan budaya dan adat istiadat setempat. Dari tarian adat hingga upacara keagamaan, mereka berusaha memahami dan menghormati warisan budaya yang kaya di Kepulauan Mentawai. Tidak hanya itu, PMM3 juga berkesempatan untuk belajar tentang sistem kepercayaan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai.

Baca Juga :  Promosikan BPKP Ke Anak Muda, BPKP Jawa Timur Gandeng Universitas Jember

Bagi mahasiswa yang menjelajahi lanskap Menatawi yang memikat, pengalaman dan edukasi ini tak ubahnya sebuah transformasi. Saat mereka melintasi air biru dan menginjak pulau yang memukau, berbagai emosi melingkupi mereka.

Pertemuan pertama dengan budaya asli Mentawai memunculkan rasa hormat yang mendalam. Mahasiswa menyaksikan upacara adat, seni tradisional, dan ritual yang telah bertahan dari masa ke masa, memberikan wawasan mendalam tentang warisan budaya daerah ini.

Berinteraksi dengan masyarakat lokal di Mentawai menghasilkan rasa kebersamaan. Mahasiswa merasakan hangatnya keramahan masyarakat Mentawai, meruntuhkan batas budaya dan menciptakan hubungan yang langgeng.

Keindahan alam Mentawai yang masih alami meninggalkan kesan mendalam pada mahasiswa. Dari hutan hujan yang rimbun hingga pantai yang bersih, perjalanan ini menjadi pelajaran tentang tanggung jawab lingkungan, memunculkan apresiasi baru terhadap keseimbangan alam.

Baca Juga :  Akselerasi Informasi Melalui Kolaborasi Media dalam Membangun Ekosistem Reka Cipta

Tantangan dan penemuan di Mentawai menjadi tonggak pertumbuhan pribadi. Mahasiswa pulang dari perjalanan ini tidak hanya dengan wawasan akademis, tetapi juga dengan kesadaran budaya yang meningkat, perspektif global, dan kenangan yang akan membentuk pandangan dunia mereka selama bertahun-tahun.

Dalam penyatuan Modul Nusantara dan pengalaman imersif di Mentawai, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 muncul sebagai mercusuar pendidikan transformatif, membentuk mahasiswa menjadi warga global yang tercerahkan dan sadar budaya.