Tim Kedaireka UTU Bekali Keterampilan Bagi IKM Pala Aceh Selatan Melalui Dua Kegiatan Pelatihan Produk Berbasis Pala
MEULABOH-UTU|Dalam rangka meningkatkan keterampilan bagi IKM Pala Aceh Selatan, Tim Matchind Fund Kedaireka Universitas Teuku Umar yang diketuai oleh Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si melaksanakan pelatihan produk berbasis pala.
Pelatihan produk berbasis pala tersebut dilaksanakan dalam dua kegiatan, kegiatan pertama yaitu pelatihan produk olahan makanan dan minuman berbasis pala yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 22 Oktober 2022. Sedangkan kegiatan kedua yaitu pelatihan produk hilirisasi minyak pala pada tanggal 27 – 29 Oktober 2022. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dinas Perindagkop dan UKM Aceh Selatan dan Kepala UPTD Sentra IKM Pala Aceh Selatan.
Tim Matching Fund diketuai oleh Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si menyampaikan kegiatan Bimtek tersebut merupakan bagian dari kegiatan Matching Fund Kedaireka yang bertema “Scale UP Penguatan UPTD Sentra IKM Pala Aceh Selatan dari Hulu dan Hilir” yang merupakan kelanjutan kegiatan Kedaireka tahun sebelumnya.
Produk olahan buah pala dapat meningkatkan nilai ekonomi tinggi dan multi guna memberikan keuntungan bagi petani maupun industri. Hampir seluruh bagian tanaman pala bisa diolah jadi aneka olahan makanan dan minuman yang kaya manfaat.
Dalam sambutannya Kepala UPTD, Munahar, SP menyampaikan bahwa Sentra IKM Pala Aceh Selatan dapat menampung pengolahan pala dengan berbagai macam jenis olahan daging buah pala menjadi manisan, sirup pala, dodol dan bijinya diolah menjadi minyak, balsem, dan parfum pala yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sentra IKM Pala juga memberikan fasilitas ruang setiap kelompok kepada Pelaku UMKM agar mudah dipasarkan.
Harapannya, setelah pelatihan ini masyarakat tetap melanjutkan dan mengembangkan olahan buah pala yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah, dan memberikan keuntungan bagi petani pala maupun industri setempat. mempunyai peluang untuk dipasarkan pada skala kabupaten Aceh Selatan.
Upaya untuk meningkatkan produksi olahan minyak pala, dapat melakukan sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada warga setempat untuk menjadi minyak atsiri pala yang bernilai tambah dan memberikan pemahana kepada masyarakat bahwa pala adalah salah satu komoditas ekspor yang paling banyak diminati belahan negara.
Selain itu tidak cukup dengan pelatihan saja akan tetapi harus ada dari pihak pemerintah kabupaten untuk dapat membantu upaya pemasaran produk olahan paladengan memfasilitasi kemitraan masuknya produk?buah pala?ke tempat-tempat penjualan. Contohnya memberikan ruang kepada petani pala dan pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka ketempat penjualan oleh-oleh khas Kabupaten Aceh Selatan, salah satunya, di daerah Kecamatan Meukek.
