close

UTBK-SNBT Undana Berlangsung Lancar, 1425 Peserta Ikut Hari Pertama

Kupang – Sebanyak 10.875 peserta atau calon mahasiswa dijadwalkan akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) yang dilaksanakan Universitas Nusa Cendana (Undana), sejak Senin 8 Mei 2023. Keseluruhan peserta tersebut akan mengikuti UTBK-SNBT pada gelombang pertama tanggal 8-14 Mei 2023, dan pada gelombang kedua pada tanggal 22 -28 Mei 2023.

Berdasarkan data dari Pusat UTBK-SNBT Undana, dari total jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UTBK-SNBT pada hari pertama sebanyak 1452 peserta, dari total 1528 peserta yang terjadwal. Hal ini dikarenakan sebanyak 76 peserta tidak hadir pada hari pertama.

Pelaksanaan UTBK-SNBT pada hari pertama di Undana berjalan aman dan lancar. Ini dapat dilihat dari kehdiran peserta yang langsung diarahkan oleh panitia, baik oleh penanggungjawab lapangan dan pengawas untuk memasuki ruangan dengan memeriksa sejumlah dokumen dan persyaratan peserta. Selain itu, sesaat sebelum ujian dimulai pengawas ruangan dan teknisi juga terpantau melakukan tugasnya dengan baik. Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana seperti jaringan internet dan PC juga sangat mendukung terlaksananya UTBK-SNBT di Undana hingga selesai.

Tahun ini, UTBK-SNBT Undana dilaksanakan di 9 lokasi yang telah ditetapkan panitia, yakni di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, ICT Center, Politeknik Negeri Kupang (PNK), Politeknik Pertanian (Politani) Kupang, Pusat Bahasa, Lab Ilmu Komunikasi Fakultas Sains dan Teknik, Lab Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Lab Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undana.

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc saat berdiskusi degan Warek Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Raynold A. Ludji Nguru, M. Si beserta panitia lainnya di sela-sela kunjungannya ke Sekretariat UTBK-SNBT di ICT Center Undana.

UTBK-SNBT 2023 Undana pada hari pertama langsung dipantau oleh pimpinan Undana, antara lain Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, Warek II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Paul G. Tamelan, M.Si, Warek IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng dan Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Raynold A. Ludji Nguru, M. Si.

Baca Juga :  Unpad Kirim Mahasiswa untuk Bantu Proses Vaksinasi di Kab. Bandung

Pemantauan tersebut dilakukan mulai di Sekretariat UTBK-SNBT Gedung ICT Center bersama dengan Koordinator Bidang Helpdesk & Call Center dan Front Desk SNPMB, Badrus Zaman, S.Kom., M.Sc guna melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan UTBK-SNBT di Undana.

Selanjutnya pimpinan Undana bersama Koordinator Bidang Helpdesk & Call Center dan Front Desk langsung menuju dua lokasi yang berada di luar Undana, yakni di PNK Kupang dan Politani Kupang guna melakakukan peninjauan dan Monev.

Untuk diketahui pada sesi pertama, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc tidak berkesempatan memantau UTBK-SNBT, karena sedang dalam perjalanan pulang dari tempat tugas, sehingga baru menyempatkan diri memantau kesiapan panitia UTBK-SNBT di ICT Center pada sesi kedua.


Sebagaimana penjelasan Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc pada kegiatan sosialisasi UTBK SNBT beberapa waktu lalu bahwa pelaksanaan UTBK agak berbeda dengan tahun sebelumnya, peserta SNBT kini dibebaskan untuk memilih lintas jurusan atau program studi (prodi).
Baik siswa yang berasal dari jurusan SMA, SMK, atau MA bidang IPA, IPS, atau bahasa diperbolehkan memilih jurusan di luar bidang keilmuannya. Sebagai contoh, siswa SMA IPS bisa memilih jurusan Teknik Sipil atau Ilmu Komputer.

Rektor Undana menyebut, tes ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengikuti tes secara fleksibel yaitu memilih lokasi dan waktu tes, memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk memilih PTN Akademik, PTN Vokasi, dan PTKIN secara lintas wilayah; dan menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan hasil UTBK dan/atau kriteria lain yang ditetapkan bersama PTN Akademik, PTN Vokasi, dan PTKIN.

Baca Juga :  Kemendikbud: Industri, Profesi dan Perguruan Tinggi Tidak Boleh Jalan Sendiri-Sendiri
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dan Warek I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si foto bersama sejumlah PjR, pengawas dan teknisi saat memantau pelaksanaan UTBK-SNBT pada hari kedua.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si menyebut bahwa UTBK-SNBT 2023 dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023 dari pendidikan menengah baik SMA/MA/SMK dan sederajat, serta lulusan paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun per 1 Juli 2023.

Ia mengatakan, pada tahun ini, Undana sebagai salah satu dari 74 pusat UTBK-SNBT langsung dimonev oleh tim atau perwakilan dari Kemendikbudristek. Oleh karena itu, ia berharap panitia mulai dari penanggungjawab lapanga, ruangan, pengawas, hingga para teknisi dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Prof. Annytha menjelaskan, tahun ini terdapat tiga jenis tes, yakni: Pertama, Tes Potensi Skolastik (TPS), dimana tes ini mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Dalam TPS yang diuji adalah kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis. kemampuan kuantitatif akan mencakup pengetahuan dan penguasaaan matematika dasar.

Warek Bidang Akademik Undana, Prof. Dr. Annytha I. R. Detha, M.Si dan Koordinator Bidang Helpdesk & Call Center dan Front Desk, Badrus Zaman, S.Kom., M.Sc (membelakangi layar) sedang memantau pelaksanaan ujian dari luar ruangan.

Kedua, literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tes ini untuk mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Dan yang ketiga adalah Penalaran Matematika, yakni untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia. (rfl)