close

Lagi, Tim Nawasena ITS Berjaya di Kompetisi Desain Feri Internasional

Visualisasi-desain-kapal-MV-Lakhsmi-rancangan-Tim-Nawasena-ITS-yang-diproyeksikan-memiliki-daerah-operasi-di-Sungai-Brahmaputra-India
Visualisasi-desain-kapal-MV-Lakhsmi-rancangan-Tim-Nawasena-ITS-yang-diproyeksikan-memiliki-daerah-operasi-di-Sungai-Brahmaputra-India

Kampus ITS ITS News – Tim Nawasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan namanya di kancah internasional. Di ajang International Design Competition 2022 yang dihelat oleh World Ferry Safety Association (WFSA), tim yang berasal dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut sukses meraih posisi peringkat pertama yang diumumkan secara daring, Rabu (18/5) lalu.

Dosen pembimbing tim Nawasena ITS Dr Ir Agoes Santoso MSc MPhil mengungkapkan, tim bimbingannya tidak pernah absen dalam mengikuti kompetisi desain yang diadakan oleh WFSA ini sejak lima tahun lalu. Belajar dari pengalaman tahun lalu yang harus puas di posisi kedua, tim ini terus berusaha mengembangkan dan berusaha untuk memperoleh hasil yang terbaik. “Perolehan ini merupakan buah kerja keras para mahasiswa dan juga bantuan dari seluruh sivitas ITS yang terlibat,” tutur dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini.

Tim Nawasena ITS yang berhasil menjuarai ajang International Design Competition 2022 yang digelar oleh World Ferry Safety Association
Tim Nawasena ITS yang berhasil menjuarai ajang International Design Competition 2022 yang digelar oleh World Ferry Safety Association

Salah satu anggota tim Nawasena ITS Priskila Putri Irene mengatakan, desain kapal MV Lakhsmi yang diusung timnya ini dirancang untuk dapat beroperasi di Sungai Brahmaputra, India. Pemilihan bentuk lambung hingga inovasi kapal ini dibuat agar dapat diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Baca Juga :  Kampus Merdeka ‘Nakhoda Baru Perubahan’

“Untuk menyesuaikan kondisi perairan yang rendah, kami menerapkan teknologi double filter pada sistem pendingin mesin untuk mencegah masuknya pasir dan bentuk lambung Landing Craft Tank,” terang mahasiswa yang akrab disapa Cila ini.

Cila melanjutkan, pada kompetisi yang berlangsung secara daring ini terdapat beberapa aspek yang menjadi poin penilaian para juri. Di antaranya seperti rute operasi, konstruksi kapal, susunan tata ruang, permesinan dan kelistrikan kapal, analisis stabilitas, analisis ekonomi kapal dan inovasi-inovasi yang diterapkan pada kapal ini. “Dalam pengerjaannya, kami terus mengacu pada Terms of Reference (TOR) sembari mengembangkan desain yang kami buat,” tuturnya.

Bentuk lambung kapal MV Lakhsmi milik Tim Nawasena ITS yang dirancang menggunakan lambung berbentuk Landing Craft Tank untuk menyesuaikan dengan seabed di Sungai Brahmaputra, India yang rendah
Bentuk lambung kapal MV Lakhsmi milik Tim Nawasena ITS yang dirancang menggunakan lambung berbentuk Landing Craft Tank untuk menyesuaikan dengan seabed di Sungai Brahmaputra, India yang rendah

Mahasiswa angkatan tahun 2018 ini mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan selama merancang kapal yang dapat mengangkut muatan sebesar 112,9 ton ini. Salah satunya adalah penyesuaian desain kapal dengan kebutuhan dan aspek logistik di India. “Studi literatur banyak dilakukan untuk mengetahui mulai dari ketersediaan bahan bakar, permesinan hingga ukuran kendaraan bermotor yang biasa beredar di India,” jelasnya.

Baca Juga :  Academy of Arts and Creative Technology dan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta Jalin Kerja Sama

Cila berharap, tim Nawasena ITS dapat terus memberikan performa terbaiknya di perlombaan-perlombaan lainnya. Untuk itu, persiapan telah mulai dilakukan timnya dalam menyambut Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2022. “Persiapan telah mulai dilakukan dan semoga mendapatkan hasil yang terbaik,” tutupnya.

Tim yang dibimbing oleh Dr Ir Agoes Santoso MSc MPhil dan Dr Achmad Baidowi ST MT ini sendiri beranggotakan 13 mahasiswa yang semuanya berasal dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS. Selain Cila, anggota lainnya adalah Anak Agung Madya Kusuma Dewa, Reza Bagus Ramadhan, Ghavin Ghavyero, Rizal Izzudin Alqosam, Joel Herdian Seciawanto, I Wayan Attita Dharma Thandava, Dewantoro Abimanyu, Ipung Nur Wahyu Fadholi, Ari Nur Setyanto, Muhammad Raffi Adhitama, Andreas Mahendri Putra, dan Audrey Betrisia Kusuma Putri. (HUMAS ITS)