IPB E-Sport Community Kenalkan Manajemen E-Sport Bersama CEO Tim RRQ
IPB E-Sport Community terus melakukan kegiatan sebagai pengembangan dunia e-sport di kampus IPB University, salah satunya dengan kegiatan IPB E-Sports Academy.
IPB E-Sports Academy merupakan kegiatan sharing informasi tentang dunia e-sports melalui live instagram maupun webinar yang diadakan oleh IPB E-Sport. Pembicara yang diundang tentunya mempunyai informasi yang kompeten di bidang e-sports. Pada kesempatan ini, IPB E-Sport bersama Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) IPB University melakukan live instagram bersama CEO Tim Rex Regum Qeon (RRQ), Andrian Pauline. Live instagram ini bertemakan “Peran CEO dalam Kesuksesan Tim E-Sport”.
Adrian Pauline atau yang lebih dikenal dengan nama Pak AP ini merupakan CEO dari Tim RRQ, salah satu dari organisasi e-sports terbesar dan terbaik yang ada di Indonesia. Sebagai seorang CEO ia mengurus segala keperluan dari berbagai divisi game. Tim RRQ sendiri mempunyai tujuh divisi game yaitu Mobile Legend, PUBG Mobile, Valorant, Free Fire, FIFA, LOL dan Fortnite.
“Awal mula saya terjun ke dunia e-sports berawal dari sekedar hobi bermain game, kemudian dipercaya menjadi manajer sebuah tim dan berhasil memperoleh beberapa prestasi sehingga kemudian dipromosikan menjadi CEO,” ujarnya. Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya yang harus dibentuk di masyarakat umum adalah cara pandang terhadap dunia e-sport. Dalam bermain game jika ditekuni dengan serius dan diwadahi maka akan mempunyai arah yang jelas dan berprestasi.
“Dalam dunia e-sports kita tetap mengutamakan pendidikan, itu merupakan suatu kewajiban bagi semua player yang statusnya sebagai pelajar ataupun mahasiswa. Kita sebagai tim e-sport profesional juga menyediakan home schooling untuk menunjang pendidikan mereka. Saya selalu menekankan bahwa sebelum bermain tugas maupun kegiatan pendidikan harus diselesaikan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Menurutnya, game e-sports yang dimainkan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa masih sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang termasuk guru dan dosen. Kebanyakan dari mereka menggangap bahwa bermain game adalah hal yang negatif dan meng-underestimated para pelajar dan mahasiswa.
“Harapannya mahasiswa mempunyai peran penting bagi dunia e-sports. Mahasiswa harusnya bisa menjadi paling pintu terdepan sebagai kaum muda, terdidik, terpelajar dan paham terhadap perkembangan teknologi digital sehingga dapat menyuarakan bahwa e-sports adalah kegiatan yang positif. Harapan saya, bagi dosen bisa lebih mencari informasi tentang perkembangan dunia e-sport serta melihat nilai-nilai positif dari dunia e-sport dan dapat mendukung perkembangan e-sport dalam kampus,” pungkas Andrian Pauline. (**/Zul)