Kemendikbud: Industri, Profesi dan Perguruan Tinggi Tidak Boleh Jalan Sendiri-Sendiri

Siaran Pers
Nomor : 004/ sipres/2020

Jakarta – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan bahwa akreditasi sebagai pengakuan mutu pendidikan di suatu program studi/perguruan tinggi tentang input, proses, output, outcomes.

“Akreditasi basisnya voluntary karena divalidasi mutunya, yang divalidasi ada dua yaitu komunitas penggunanya dan komunitas per prodi.ujar Nizam saat jadi pembicara dalam Focus Group Discussion & Dinner Gathering tentang Kebijakan Kampus Merdeka dengan tema sistem akreditasi dan kurikulum pendidikan teknik: Kajian, Tantangan, dan Peluang Pembelajaran Merdeka yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri, Persatuan Insinyur Indonesia, dan Ikatan Alumni Teknik Industri ITB di Resto Bebek Bengil, Menteng, Jakarta, Selasa (18/02/2020).

Nizam menekankan tujuan akreditasi adalah membangun sinergi antara masyarakat, profesi dan perguruan tinggi.

Baca Juga :  Kembangkan Dunia Kesehatan, ITS Buka Prodi S1 Teknologi Kedokteran

“Terdapat 4 kebijakan utama di Lingkup Pendidikan Tinggi yaitu membuka program studi (prodi) baru yang sesuai kebutuhan nyata, mempermudah proses akreditasi perguruan tinggi, mempermudah proses peningkatan status perguruan tinggi, dan memberikan kesempatan lebih lama bagi mahasiswa untuk magang di masyarakat dan dunia Industri, Banyak yang bisa dikemas dalam program magang mahasiswa,”ujar Nizam

“Dalam program merdeka belajar bukan sekedar mengirim mahasiswa ke industri tapi lebih jauh lagi yaitu mendekatkan perguruan tinggi dengan industri dan sebaliknya, oleh karena itu perlu komunkasi yang lebih intens antara teman-teman di dunia profesi, industri, dan perguruan tingi semuanya harus merubah mindset nya tidak jalan sendiri-sendiri,” tegas Nizam.

Baca Juga :  Kampus Merdeka ‘Nakhoda Baru Perubahan’

Lanjut Nizam, sinergi tiga pihak antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi ditambah masyarakat, akan menciptakan pertumbukan ekonomi  lebih kokoh dan pertumbuhan teknologi lebih kuat, relevansi pendidikan tinggi akan semakin lebih guide dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

“Diharapkan dapat meningkatkan link and match antara perguruan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas dengan perusahaan/industri sebagai pengguna lulusan perguruan tinggi” kata Nizam.

Menutup paparannya Nizam berpesan “Marilah kita berubah untuk indonesia yang lebih maju”.

Dalam kesempatan yang sama ketua Badan Kejuruan Teknik Industri PII Made Dana Tangkas mengatakan bahwa hasil dari acara FGD ini akan dibuat proposal terpadu untuk diajukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Akreditasi dan Kurikulum Pendidikan Teknik.

Turut hadir dalam acara ini Ketua Komisi Eksekutif IABEE Misri Gozan, dan Guru Besar Universitas Indonesia Yuri Zagloel, anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dan perwakilan mahasiswa Teknik.

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kemendikbud