ARM HA IPB University Bantu Warga Terdampak Banjir di Tonda Bima

Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARM HA) IPB University menyalurkan paket bantuan untuk 150 kepala keluarga (sekitar 600 jiwa) yang terdampak banjir di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tersebut disalurkan melalui aksi kemanusiaan ARM HA-IPB University (17/4) di Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, salah satu wilayah yang terdampak cukup serius akibat banjir sejak awal April lalu.

Paket bantuan tersebut dikemas dalam bentuk 5 kilogram beras, minyak goreng, gula, hygiene kit, dan kurma. “ARM berharap paket ini dapat meringankan beban warga yang terdampak langsung oleh bencana banjir dan saat ini tengah menjalani ibadah puasa,” ujar Maulana Ishak, koordinator lapangan ARM HA-IPB University di Bima.  Di Desa Tonda sendiri, total warga yang terdampak adalah 1.353 atau 451 KK. Terdapat dua rumah hancur terbawa arus, sepuluh rumah rusak parah, sementara jalan penghubung antara Tonda Mpuri dan Campa terputus.

Baca Juga :  Bersama ITS, OJK Ajak Mahasiswa Tingkatan Literasi Keuangan Digital

Banjir juga mengakibatkan para petani di Tonda gagal panen. “Lebih dari 20 hektare lahan gagal panen,  tempat penggilingan beras pun hancur, tak dapat digunakan kembali,” ungkap Bahtiar Rifai, Kepala Dusun Rote Rato, Desa Tonda.

Dalam distribusi bantuan ini, tim ARM HA-IPB University bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB University Nusa Tenggara Barat (DPD HA-IPB NTB) dan Dewan Pimpinan Cabang Bima-Dompu (DPC Bima-Dompu).

Aksi kemanusiaan ARM HA-IPB University juga mendapat dukungan para donatur dari kalangan alumni dan warga IPB University. Salah satunya adalah Dewan Guru Besar IPB University, yang menyerahkan bantuan untuk masyarakat di NTT dan NTB melalui ARM HA-IPB University.

Baca Juga :  Rektor Unpad: Program Kampus Merdeka Dorong Perguruan Tinggi Lakukan Transformasi Pembelajaran

Banjir bandang akibat hujan deras dan jebolnya bendungan di Kabupaten Bima, NTB mengakibatkan empat kecamatan terdampak langsung, dengan dua orang meninggal dunia dan 27 ribu lebih warga terpaksa mengungsi. Sementara itu, banjir, longsor, dan siklon tropik Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak lebih serius terhadap Kota Kupang dan 10 kabupaten lainnya di NTT. Tercatat 181 warga meninggal dunia, sementara 47 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

ARM HA-IPB University merencanakan aksi kemanusiaan berikutnya di NTT pekan depan dengan wilayah target bantuan di Sumba Timur, Flores Timur, dan Kota serta Kabupaten Kupang. (**/Zul)