close

Tim KKN-PM ITS Latih Karang Taruna Olah Limbah Kelapa

Tim KKN-PM ITS bersama Karang Taruna Panca Duta Bakra pada pelatihan pengolahan limbah kelapa menjadi briket bioarang

Kampus ITS, ITS News — Limbah kelapa hasil konsumsi warga dan wisatawan menjadi permasalahan yang menghantui Desa Barengkrajan, Sidoarjo. Entaskan masalah tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melatih karang taruna setempat dalam mengolah limbah kelapa menjadi briket bioarang.

Anggota tim KKN-PM ITS, Shofiyah Edliana Tsaniputri mengungkapkan, karang taruna yang dikenal dengan nama Karang Taruna Panca Duta Bakra telah menginisiasikan pengelolaan limbah kelapa menjadi media tanam berupa cocopeat dan cocofiber. Namun, upaya tersebut tidak berjalan maksimal lantaran potensi ekonomi kedua produk tidak dapat mendukung secara berkelanjutan.

Maka, guna menumbuhkan potensi ekonomi Desa Barengkrajan, Shofi dan timnya menyarankan para karang taruna untuk mengelola limbah kelapa menjadi briket bioarang. Hal ini disebabkan karena nilai ekonomis briket bioarang bernilai tinggi. “Sebagai hasilnya, produk ini dapat dijual kepada pedagang dan pemilik rumah makan di sekitar ataupun secara online,” jelasnya.

Baca Juga :  Kemdikbud Serahkan Hibah Alat PCR ke UNPAD
Tim KKN-PM ITS kala melatih Karang Taruna Panca Duta Bakra menggunakan mesin press

Shofi menjelaskan, upaya pengabdian KKN-PM ITS ini diwujudkan timnya melalui program Barengkrajan Zero Waste Project. Bukan hanya membimbing, kegiatan ini menggabungkan pengetahuan mahasiswa dan pendapat masyarakat dalam menganalisis masalah. “Sehingga, masyarakat dapat berkontribusi secara spesifik pada program kami,” tutur mahasiswi asal Departemen Kimia tersebut.

Secara terperinci, Shofi memaparkan, program tersebut akan berisi dua pelatihan untuk mengolah limbah kelapa. Pelatihan pertama dilangsungkan selama tiga hari, mulai 8 September 2023 lalu. Sepanjang tiga hari tersebut, para muda-mudi dari Karang Taruna Panca Duta Bakra diajarkan mengenai proses pembuat briket bioarang. “Kami menerapkan metode konvensional pada pelatihan pertama,” ungkap Shofi.

Secara bersamaan, tim KKN yang diketuai oleh Mahara Syakira Wirawati Suhardarma ini tak lupa menjelaskan proses pengolahan konvensional limbah kelapa melalui tiga tahap. Mulai dari pengeringan limbah, penghalusan hasil pengeringan, hingga pencetakan briket. “Para pemuda terlihat antusias kala menjajal pembuatan briket lewat metode ini,” beber Staff Departemen Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Analita Data ITS tersebut.

Baca Juga :  ITS Ajak Mahasiswa PMM Mengenal Budaya Majapahit Melalui Modul Nusantara
Proses pengerian briket bioarang setelah dicetak

Sementara itu, pelatihan kedua yang berlangsung tiga hari semenjak 20 Oktober 2023 ini melibatkan andil mesin dalam mengolah limbah kelapa. Perempuan berkacamata tersebut menjelaskan, ia dan timnya menggunakan mesin press, mesin grinding, dan alat pembakar untuk mengolah limbah kelapa secara modern. “Kami menjelaskan kepada para karang taruna mengenai cara penggunaan alat dan mekanisme masing-masing alat,” tuturnya.

Secara signifikan, Shofi dan timnya menjelaskan dan melatih pemuda Karang Taruna Panca Duta Bakra dalam menggunakan mesin press untuk membentuk limbah kelapa. Setelah terbentuk, nantinya mereka akan diarahkan untuk menghaluskan dan membakar limbah menggunakan mesin grinding. “Kami juga memberikan ketiga alat tersebut kepada Karang Taruna Panca Duta Bakra,” tandas Shofi.

Dengan demikian, tim KKN yang dibimbing oleh Hamdan Dwi Rizqi SSi MSi ini berharap dengan dilakukannya pelatihan dan pemberian alat dapat menunjang para karang taruna dalam mengolah limbah kelapa secara mandiri. “Dengan begitu, upaya mereka untuk menumbuhkan ekonomi di desanya dapat lebih produktif, masif, dan berkelanjutan,” pungkas Shofi optimis. (HUMAS ITS)